Bisnis.com, JAKARTA — Memasuki hari kesepuluh penawaran pada Rabu (18/10/2023), Obligasi Negara Ritel seri ORI024 telah laris terjual hingga Rp7,49 triliun.
Berdasarkan data mitra distribusi Investree dikutip Rabu (18/10/2023) pukul 14.25, ORI024 tenor tiga tahun atau ORI-T3 telah terjual sebanyak Rp5,98 triliun. Tingginya minat masyarakat terhadap ORI024-T3 mengharuskan Ditjen Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan (DJPPR Kemenkeu) untuk menaikkan target penerbitan dari semula Rp5 triliun, naik menjadi Rp7 triliun.
Artinya, masih tersisa Rp1,01 triliun kuota ORI024 tenor tiga tahun yang dapat dipesan oleh investor Tanah Air hingga akhir masa penawaran pada 2 November 2023.
Di sisi lain, pemerintah justru harus menurunkan target penerbitan ORI024 tenor enam tahun, dari target awal sebanyak Rp5 triliun, kini dipangkas menjadi Rp3 triliun. Hal ini lantaran penjualan ORI024 tenor enam tahun hingga hari kesepuluh penawaran baru mencapai Rp1,51 triliun saja. Alhasil, kuota ORI024-T6 hingga saat ini masih tersisa sekitar Rp1,48 triliun.
Adapun, masa penawaran ORI024 resmi dibuka pada 9 Oktober 2023 dan akan berlangsung hingga 2 November 2023. Seri terbaru ORI terbaru ini juga ditawarkan dalam dua tenor yang berbeda, yaitu tenor tiga tahun dan enam tahun.
ORI024 tenor tiga tahun memiliki tingkat kupon sebesar 6,1% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Oktober 2026. Sementara ORI024-T6 menawarkan tingkat imbal hasil yang sedikit lebih tinggi, yaitu sebesar 6,35% dengan waktu jatuh tempo pada 15 Oktober 2029.
Baca Juga
Direktur Surat Utang Negara DJPPR Deni Ridwan mengatakan, Penerbitan seri ORI24 dalam dua tenor, lanjutnya, diharapkan dapat memberikan alternatif instrumen investasi bagi masyarakat yang sesuai dengan preferensi dan tujuan investasinya masing-masing.
Dirinya pun merasa optimistis bahwa penerbitan seri terbaru produk obligasi pemerintah ini masih akan memperoleh respon positif dari investor dalam negeri. Sebagaimana diketahui, DJPPR sebelumnya mencatat kinerja baik dari hasil penjualan ORI023, yang menembus ke angka Rp28,9 triliun.
ORI024 sendiri menjadi Surat Berharga Negara (SBN) Ritel ketujuh yang diterbitkan oleh Kemenkeu sepanjang 2023, dari total target sebanyak delapan jenis SBN Ritel.
Jenis SBN Ritel pertama yang diluncurkan Kemenkeu adalah savings bond ritel (SBR) seri SBR012. SBR012 ditawarkan dalam dua tenor pada satu waktu, yaitu tenor dua tahun dan empat tahun. Masa penawaran SBR012 resmi dibuka pada 19 Januari dan berlangsung hingga 9 Februari 2023 dan angka penjualan SBR012 tembus ke Rp22,18 triliun.
Kemudian, pada Maret 2023, Kemenkeu resmi meluncurkan sukuk ritel seri SR018 yang ditawarkan dalam dua tenor yaitu tenor tiga dan lima tahun. SR018 dapat dibeli oleh para investor tanah air mulai 3 hingga 29 Maret 2023. Pemerintah berhasil menghimpun dana sebesar 21,49 triliun dalam 26 hari masa penawaran SR018.
SBN Ritel lain yang diterbitkan Kemenkeu pada tahun ini adalah sukuk tabungan seri ST010 yang masa penawarannya dibuka pada 12 Mei hingga 7 Juni 2023. Secara rinci, total volume pemesanan ST010 tenor dua dan empat tahun yang telah ditetapkan ialah sebesar Rp15 triliun. Jumlah tersebut menjadi rekor tertinggi yang dicatatkan Kemenkeu sepanjang penerbitan sukuk tabungan.
Setelah menorehkan angka penjualan fantastis untuk ST010, Kemenkeuan selanjutnya menerbitkan ORI023 yang dihadirkan dalam dua tenor, yaitu tenor tiga dan enam tahun. ORI023 ludes terjual dalam masa waktu pemesanan kurang dari sebulan, dengan total volume pemesanan nasional sebesar Rp28,9 triliun.
SBN Ritel selanjutnya adalah sukuk wakaf ritel seri SWR004 yang laris terjual hingga Rp112,563 miliar. Adapun masa penawaran SWR004 resmi dimulai pada 7 Juli hingga 31 Agustus 2023.
Selanjutnya adalah sukuk ritel seri SR019 yang ditawarkan pada 1 hingga 20 September 2023. Kemenkeu pun berhasil menghimpun dana sebesar Rp25,33 triliun dari hasil penjualan SR019. Total dana tersebut berasal dari aksi pembelian yang dilakukan oleh 62.083 investor tanah air.
Lalu, Kemenkeu saat ini tengah menawarkan ORI024 yang masa penawarannya akan dibuka hingga 2 November 2023. Jenis SBN Ritel terakhir yang dijadwalkan untuk terbit pada tahun ini adalah Sukuk Tabungan Negara seri ST011 yang mulai ditawarkan pada 3-29 November 2023.