Bisnis.com, JAKARTA – Dua emiten properti yakni PT Pakuwon Jati Tbk. (PWON) dan PT Ciputra Development Tbk. (CTRA) memiliki pandangan berbeda terkait dengan target perolehan prapenjualan atau marketing sales sepanjang tahun ini.
Untuk target sepanjang tahun ini, CTRA membidik peningkatan marketing sales dari sebelumnya Rp8,9 triliun naik menjadi Rp9,8 triliun. Target tersebut meningkat sebesar 19% dari realisasi prapenjualan tahun lalu.
Kepercayaan diri Ciputra dalam mengerek target prapenjualan tidak terlepas dari upaya ekspansi perseroan ke berbagai wilayah Indonesia. Ekspansi yang ditempuh utamanya dilakukan dalam pengembangan dan penjualan proyek residensial skala township.
Perseroan juga mengharapkan pertumbuhan bisnis dari sejumlah lokasi proyek utama, di antaranya Medan dan Makassar. Penjualan lebih besar juga diharapkan datang dari kota-kota metropolitan, seperti Jabodetabek dan Surabaya.
“Salah satu keunggulan kompetitif Ciputra adalah diversifikasi dan luasnya segmentasi proyek yang memberikan fleksibilitas kepada perseroan untuk menyesuaikan permintaan pasar,” tutur Head of Investor Relation CTRA Aditya Ciputra Sastrawinata.
Beberapa proyek baru yang akan diluncurkan CTRA, antara lain Citra City Sentul, CitraGarden Bintaro dan CitraLand Sampali Kota Deli Megapolitan. Adapun klaster baru yang akan dirilis, di antaranya CitraLand Gama City Medan dan CitraLand Tanjung Morawa Kota Deli Megapolitan.
Baca Juga
Sementara itu, berbeda arah dari CTRA, Pakuwon Jati justru menurunkan target prapenjualan sepanjang tahun ini, dari sebelumnya Rp1,6 triliun menjadi Rp1,3 triliun.
Direktur Pakuwon Jati Ivy Wong mengatakan bahwa penurunan target marketing sales perseroan sepanjang tahun ini dipicu oleh lesunya pasar industri properti di Tanah Air.
“Secara keseluruhan, pasar masih lesu, jadi kami menyesuaikan target marketing sales untuk tahun 2023 ke Rp1,3 triliun,” ujarnya kepada Bisnis, baru-baru ini.
Ivy menyampaikan bahwa realisasi prapenjualan PWON hingga kuartal III/2023 telah mencapai Rp1 triliun, atau mencapai lebih dari target baru yang ditetapkan perseroan yakni Rp1,3 triliun.
Selama periode Juli-September 2023, Pakuwon tercatat meraih realisasi marketing sales sebesar Rp442 miliar. Jumlah ini mencerminkan pertumbuhan 20% secara year-on-year (YoY).
“Sampai dengan September lalu, total prapenjualan sudah mencapai Rp1 triliun. Penjualan di bulan September ada kenaikan. Kami sudah mulai menjual dua tower baru di Surabaya, yaitu Lancaster dan Clayson,” pungkasnya.
KINERJA SAHAM
Di lantai bursa, kinerja PWON dan CTRA juga memiliki realisasi yang cukup kontras. CTRA mencatatkan kenaikan harga saham 11,17% year-to-date (YtD) menuju Rp1.045 pada sesi pertama perdagangan Rabu (18/10), sementara saham PWON terkoreksi 7,89% YtD ke Rp420.
Kendati target prapenjualan dipangkas, BRI Danareksa Sekuritas menyematkan rekomendasi beli untuk PWON dengan target harga Rp610. Hal ini dikarenakan pulihnya kinerja prapenjualan, menguatnya portofolio investasi, dan murahnya valuasi.
“Kami menegaskan kembali peringkat beli pada PWON karena pemulihan marketing sales pada kuartal III/2023,” ujar Analis BRI Danareksa Sekuritas Victor Stefano dalam riset yang dipublikasikan pada 9 Oktober 2023.
Dalam riset terpisah, IndoPremier Sekuritas memandang pemulihan kinerja prapenjualan Pakuwon selama kuartal III/2023 turut ditopang oleh tingginya permintaan selama pameran yang diselenggarakan perseroan sejak pertengahan September lalu.
Riset yang disusun oleh Michelle Nugroho dan Anthony tersebut juga menyematkan rekomendasi beli untuk PWON dengan target harga sebesar Rp645 per lembar.
Di sisi lain, Analis NH Korindo Sekuritas Indonesia Axell Ebenhaezer menyematkan rekomendasi beli untuk saham CTRA dengan target harga di level Rp1.300. adapun beberapa risiko yang membayangi, antara lain tingginya inflasi dan suku bunga.
Axel menyatakan bahwa rekomendasi tersebut tidak terlepas dari kinerja CTRA sepanjang paruh pertama 2023. Selama periode tersebut, perseroan meraup prapenjualan senilai Rp5,1 triliun atau naik 27 persen secara YoY.
“Peningkatan ini mendorong perusahaan untuk menaikkan target marketing sales pada 2023 menjadi Rp 9,8 triliun, dengan optimisme yang tinggi terhadap proyek perumahan kota mandiri baru sebagai pendukungnya,” ujar Axell.
______
Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.