Bisnis.com, JAKARTA - Total dana kelolaan reksa dana atau Asset Under Management (AUM) pendapatan tetap (fixed income) menjadi yang tertinggi pada September 2023.
Berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nilai AUM reksa dana pendapatan mencapai Rp153,71 triliun per September 2023. Capaian tersebut sedikit lebih rendah dibandingkan dengan posisi pada Agustus 2023 yang sebesar Rp156,40 triliun.
Namun demikian, dilihat dari sisi jumlah investor hingga akhir bulan lalu, reksa dana pasar uang masih lebih unggul jika dibandingkan reksa dana pendapatan tetap dengan total investor sebanyak 2,75 juta single investor identification (SID).
Ketertinggalan yang dicatatkan reksa dana pendapatan tetap dari sisi jumlah investor pada akhirnya mengharuskan para manajer investasi untuk menyiapkan sederet strategi untuk memoles kinerja instrumen investasi tersebut hingga penghujung 2023.
Direktur Panin Asset Management Rudiyanto menyampaikan, pihaknya akan berfokus pada pemasaran produk reksa dana pendapatan tetap yang memiliki tenor menengah hingga panjang, misalnya seperti obligasi pemerintah.
Adapun, Rudi menyebut bahwa obligasi pemerintah akan menjadi instrumen investasi yang diandalkan perusahaan di tengah ketidakpastian kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral Amerika (AS) The Fed.
Baca Juga
Sebab, perusahaan memprediksi bahwa suku bunga acuan The Fed kemungkinan besar akan dipangkas pada 2024. Ketika hal ini dilakukan, ujarnya, maka jenis obligasi pemerintah lah yang diperkirakan akan mengalami rebound yang cukup tinggi pada tahun yang akan datang.
"Atas dasar itu, produk reksa dana Panin AM yang berisikan 100% obligasi pemerintah yang akan paling diuntungkan. Produk itu ialah Panin Gebyar Indonesia II," jelas dia ketika dihubungi Bisnis, Senin (16/10/2023).
Adapun hingga saat ini Panin Asset Management tercatat telah meluncurkan empat produk reksa dana pendapatan tetap. Produk pertama ialah Panin Dana Pendapatan utama dengan porsi obligasi pemerintah sebesar 10%-30% dalam portofilio.
Kemudian ada Panin Dana Pendapatan Berkala dengan porsi obligasi pemerintah 30%-50% dalam portofolio, Panin Dana Utama Plus 2 dengan porsi obligasi pemerintah 40%-70% dalam portofolio, serta Panin Gebyar Indonesia II yang seluruh porsinya berisikan obligasi pemerintah.
Sementara itu, Rudi mengatakan bahwa pihaknya membidik target dana kelolaan reksa dana sebesar Rp16 triliun sepanjang 2023. Hingga akhir September 2023, perusahaan telah berhasil menghimpun dana AUM sebesar Rp15.185 triliun dengan pertumbuhan AUM terbesar pada produk Panin Dana Teladan yang naik Rp715,76 miliar secara tahunan.
Pertumbuhan AUM terbesar kedua dicatatkan oleh produk reksa dana pendapatan tetap, yaitu Panin Dana Pendapatan Berkala yang tumbuh Rp150,88 miliar secara year-on-year (yoy).
"Perusahaan berusaha untuk meningkatkan dana kelolaan dengan secara konsisten menerbitkan produk reksa dana terproteksi serta memasarkan produk-produk yang telah ada dan juga menambah agen penjual," sambungnya.