Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Sepekan Naik 0,56% Sekalipun Nilai Transaksi Harian Terkoreksi

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,56% menjadi 6.926,780 dari 6.888,518 selama periode tanggal 9 sampai dengan 13 Oktober 2023.
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Karyawan mengamati pergerakan harga saham di Profindo Sekuritas, Jakarta, Rabu (30/8/2023). Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami peningkatan sebesar 0,56% menjadi 6.926,780 dari 6.888,518 selama periode tanggal 9 sampai dengan 13 Oktober 2023.

Kenaikan IHSG disebabkan oleh peningkatan sebesar 7,66% yang terjadi pada rata-rata volume transaksi harian Bursa yaitu menjadi 19,51 miliar lembar saham dari 18,12 miliar lembar saham pada sepekan yang lalu. 

Kapitalisasi pasar Bursa pekan ini juga meningkat 2,99% menjadi Rp10.562 triliun dari Rp10.255 triliun pada pekan sebelumnya. 

Kendati demikian terdapat penurunan yang terjadi pada rata-rata nilai transaksi harian Bursa pekan ini sebesar 2,04% menjadi Rp10,11 triliun dari Rp10,32 triliun pada pekan sebelumnya. Rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga mengalami koreksi sebesar 3,04% menjadi 1.197.523 kali transaksi dari 1.235.080 pada pekan yang lalu.

Investor asing pada Jumat (13/10/2023), mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp149,44 miliar, dan sepanjang tahun 2023 investor asing telah mencatatkan nilai jual bersih sebesar Rp5,2 triliun. 

Di sisi lain, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 93 emisi dari 57 emiten senilai Rp98,23 triliun. Dengan pencatatan tersebut, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 535 emisi dari 127 emiten dengan outstanding Rp452,74 triliun dan USD69,05 juta. 

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 191 seri dengan nilai nominal Rp5.536,74 triliun dan USD486,11 juta. Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 9 emisi senilai Rp2,94 triliun. 

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan dalam riset harian menyampaikan beberapa sentimen yang akan membayangi pergerakan IHSG hari ini adalah realisasi data inflasi dan jobless claims terbaru Amerika Serikat (AS). Data ini memicu kekhawatiran kenaikan suku bunga acuan Bank Sentral AS The Fed dalam pelaksanaan FOMC November 2023 mendatang. Sentimen ini pun diperkirakan akan memengaruhi kepercayaan investor terhadap pasar saham. 

Kendati demikian, kondisi ini kemungkinan akan diredam oleh perilisan data regional Tiongkok yang diperkirakan naik ke 0,2 persen secara year-on-year (yoy) pada September 2023, dari 0,1 persen yoy pada bulan sebelumnya. Sementara, nilai ekspor (-7,8% yoy) dan impor (-6% yoy) diperkirakan masih turun di September 2023, meski tidak sedalam penurunan di Agustus 2023.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Pandu Gumilar
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper