Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Prospek Saham META, ADHI & ACST Usai dapat Konsesi Tol JORR-E 45 Tahun

Analis menilai prospek saham META, ADHI & ACST menarik untuk dicermati usai ketiganya meraih konsesi tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun.
Analis menilai prospek saham META, ADHI & ACST menarik untuk dicermati usai ketiganya meraih konsesi tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun./Dok. ACST
Analis menilai prospek saham META, ADHI & ACST menarik untuk dicermati usai ketiganya meraih konsesi tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun./Dok. ACST

Bisnis.com, JAKARTA — Kinerja saham Grup Salim, PT Nusantara Infrastructure Tbk. (META), PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI), dan Grup Astra, PT Acset Indonusa Tbk. (ACST) bervariasi usai kongsi ketiganya, PT Jakarta Metro Exspressway (JKTMetro) meraih konsesi tol JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami selama 45 tahun.

Mengacu data RTI Business, pada penutupan perdagangan Kamis, (12/10/2023), saham META naik 1,63 persen ke level Rp250 per saham. Sepanjang 2023, saham META melonjak 103,25 persen secara year to date (ytd) dari posisi 2 Januari 2023 di level Rp123 per saham.

Di lain sisi, saham Grup Astra ACST justru terkoreksi 2,45 persen ke posisi Rp199 per saham pada perdagangan hari ini. Namun sepanjang tahun berjalan, saham ACST masih menguat 24,37 persen ytd dari posisi awal tahun di level Rp160 per saham.

Emiten konstruksi BUMN, ADHI juga mencatatkan pelemahan 1,67 persen dan parkir di level Rp470 hari ini. Secara ytd, saham ADHI juga terkoreksi 2,89 persen dari harga awal Januari 2023 di level Rp484 per saham. Volatilitas saham ADHI pun cukup tinggi, dengan penurunan terdalam pada akhir Mei 2023 di level Rp334 per saham.

Presiden Direktur Kiwoom Sekuritas Indonesia Changkun Shin mengatakan, prospek ketiga emiten tersebut masih menarik untuk dicermati, apalagi setelah mendapatkan konsesi untuk pengelolaan Tol JORR-E selama 45 tahun.

Dia merekomendasikan hold untuk saham ADHI dan ACST dalam jangka pendek. Baru kemudian setelah ada sinyal penguatan, investor dapat membeli saham ADHI dengan target price (TP) Rp535, dan saham ACST TP di level Rp220.

"Sedangkan saham META boleh trading buy dengan TP Rp282. Sentimen yang bisa menjadi katalis positif yaitu menjelang di tahun pemilu sektor infrastruktur bisa jadi pilihan," ujar Shin kepada Bisnis, Kamis, (12/10/2023).

Namun, dia mengingatkan sentimen negatif yang bisa membuat kinerja saham META, ADHI, dan ACST menjadi kurang maksimal yaitu potensi kenaikan suku bunga yang dapat berimbas terhadap emiten infrastruktur dan properti.

Sebagaimana diketahui, Bank Sentral AS Federal Reserve atau The Fed masih memproyeksikan kenaikan suku bunga 25 bps ke level 5,75 persen hingga akhir 2023. Saat ini, suku bunga The Fed atau Fed Fund Rate (FFR) masih ditahan di level 5,25-5,5 persen.

Di lain sisi, Analis Teknikal Samuel Sekuritas Denzel Obaja mengatakan, saham META secara teknikal bergerak dalam tren naik (uptrend) yang terbentuk sejak awal September hingga Oktober 2023.

"Perlu diperhatikan bahwa kenaikan yang sangat signifikan pada saham META saat ini ditopang juga dengan penguatan volume transaksi yang tinggi disaat awal tren dimulai," kata Denzel kepada Bisnis, Kamis, (12/10/2023).

Menurutnya, secara momentum saham META masih memberikan sinyal buy dengan rekomendasi beli di area Rp240-Rp250. Target harga saham META di rentang Rp280-Rp320 per saham, sedangkan cut loss apabila META tutup di bawah level area Rp225 per saham.

Selanjutnya, Denzel bilang, untuk saham ACST bergerak seiringan dengan META, dan secara sinyal masih mengindikasikan beli di area Rp190 hingga Rp200. Target harga saham ACST di level Rp218-Rp262. Sedangkan level cut loss di bawah Rp178 per saham.

Terakhir, menurutnya pergerakan saham ADHI secara teknikal sedang sideways alias stagnan dengan rentang level Rp440-Rp494 per saham.

"Belum ada momentum kuat namun terpantau stabil, rekomendasi buy apabila saham ADHI bertahan di atas level area Rp440 dan target resisten terdekat pada area Rp494-Rp500. Batasi kerugian apabila ADHI tutup di bawah level area Rp438," pungkas Denzel.

Diberitakan sebelumnya, konsorsium JKTMetro telah menandatangani perjanjian pengusahaan jalan tol (PPJT) JORR Elevated (JORR-E) Cikunir-Ulujami dengan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PUPR pada Rabu, (11/10/2023).

Pemerintah memberikan izin untuk kongsi META, ADHI, dan ACST untuk mengelola tol JORR-E selama 45 tahun, termasuk masa konstruksi untuk mengoperasikan serta memungut tarif tol dari penggunanya, sesuai dengan ketentuan dalam perjanjian konsesi.

Perlu dicatat, perjanjian konsesi tidak mengalihkan hak kepemilikan jalan tol kepada JKTMetro, namun pemerintah hanya memperbolehkan JKTMetro untuk melaksanakan pengusahaan jalan tol selama masa konsesi.

Berdasarkan keterangan resmi First Pacific Co Ltd milik Anthoni Salim, total investasi proyek tol JORR-E sebesar Rp21,3 triliun, dengan sekitar 32 persen didanai oleh ekuitas dan sisanya didanai oleh utang.

"Berdasarkan struktur transaksi, kontribusi Grup terhadap JKTMetro dan proyek JORR-E sekitar US$261juta atau sekitar Rp4,1 triliun [kurs jisdor Rp15.710 per dolar AS]," tulis keterangan First Pacific Co Ltd dikutip Kamis, (12/10/2023).

Alhasil, dengan ditandatanganinya PPJT, maka JKTMetro resmi menjadi pemegang konsesi Jalan Tol JORR Elevated Cikunir-Ulujami setelah melewati proses pengadaan atau lelang. Proyek jalan tol tersebut siap dibangun untuk menghubungkan wilayah Jati Asih, Bekasi dengan Ulujami, Jakarta Selatan sepanjang kurang lebih 21,6 km.

_____

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper