Bisnis.com, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat sebesar 0,45 persen dan melejit ke level 6.922,18 pada penutupan perdagangan, Selasa (10/10/2023). Seiring dengan penguatan indeks, saham BBNI, BMRI hingga AMMN terpantau cuan.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia, IHSG menguat 0,45 persen atau 30,73 poin ke level 6.922,18. Sepanjang hari ini, IHSG bergerak pada rentang 6.907,61 hingga 6.954.
Sementara itu, tercatat sebanyak 291 saham menguat, 234 saham melemah, dan 222 saham bergerak di tempat. Adapun market cap berada pada level Rp10.461,77 triliun.
Dari jajaran saham berkapitalisasi pasar jumbo atau big cap, saham PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) naik 1,96 persen menuju Rp5.200, sementara saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) menguat 1,69 persen ke level Rp6.000.
Selain itu, saham PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) naik 1,33 persen ke Rp3.810, lalu PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) meningkat 1,17 persen ke Rp6.500.
Adapun penghuni top gainers pada hari ini dipimpin oleh saham PT Semacom Integrated Tbk. (SEMA) yang melesat 35 persen ke level Rp135. Posisi ini disusul saham PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) yang naik 35 persen menuju Rp135.
Baca Juga
Di sisi lain, penghuni saham paling boncos atau top losers adalah PT Pulau Subur Tbk. (PTPS) yang merosot 19,38 persen ke 104. Sementara itu, saham PT ITSEC Asia Tbk. (CYBR) turun 13,71 persen ke posisi Rp214 per lembar.
Sebelumnya, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus mengatakan berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.887-6.937.
“Hari ini investor dapat mencermati saham ANTM dengan target support dan resistensi pada 1.810-1835,” jelas dia dalam risetnya, Selasa (10/2023).
Pilarmas Sekuritas juga merekomendasikan investor untuk memilih saham ELSA dengan target support dan resisten pada 400-412, dan saham PGAS pada kisaran 1.385-1.420.
Secara terpisah, analis Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan pola pergerakan IHSG masih terlihat berada dalam rentang konsolidasi wajar di tengah fluktuasi harga komoditas.
“Peluang kenaikan IHSG dalam jangka panjang masih terlihat cukup besar sedangkan dalam rentang jangka pendek masih terdapat potensi yang dapat dimanfaatkan untuk melakukan akumulasi pembelian jika terjadi koreksi minor, mengingat kondisi perekonomian masih dalam keadaan stabil,” ujarnya.