Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi entitas Grup Djarum PT Global Digital Niaga Tbk. (BELI) atau Blibli telah menyiapkan strategi untuk mengerek pertumbuhan kinerja di sisa tahun 2023.
Chief Financial Officer Blibli Ronald Winardi mengatakan Blibli atau BELI melihat apa yang telah perseroan lakukan dalam bentuk straregi telah memberikan dampak positif di kuartal I dan kuartal II tahun ini.
"Kami melihat pendapatan tetap tumbuh, gross profit meningkat cukup signifikan, dan operating loss maupun EBITDA membaik cukup signifikan," kata Ronald dalam paparan publik Global Digital Niaga, Selasa (10/10/2023).
Menurut Ronald, Blibli akan meneruskan kinerja yang terbukti baik di kuartal I dan II pada akhir tahun ini.
Dia menjelaskan, Blibli akan melakukan optimalisasi lagi pada bauran total processing value (TPV), sehingga BELI bisa menghasilkan gross profit yang lebih baik. Sementara itu, dalam hal efisiensi biaya, dia menyebut BELI telah melakukan perbaikan di produktivitas baik dalam biaya tetap maupun variable cost.
Ronald juga menyebut BELI menggunakan dan mengoptimalkan kekuatan ekosistem BELI, di mana Blibli dapat berinteraksi dengan multiple category, dan juga memiliki portofolio produk yang cukup lengkap.
Baca Juga
"Kami memiliki daily product, weekly product, monthly, maupun yearly product, dengan demikian kami dapat menekan biaya marketing kami. Hal-hal tersebut kami harap dapat terlihat di kuartal III dan kuartal IV ketika kami tampilkan hasilnya," ucap dia.
Sebagai informasi, Blibli mencatatkan pertumbuhan Total Processing Value (TPV) sebesar 34 persen pada kuartal II/2023 yoy menjadi Rp18,86 triliun, dan sebesar 52 persen pada semester I/2023 yoy menjadi Rp37,77 triliun, terutamanya didorong oleh peningkatan kinerja di segmen Ritel 3P dan Institusi.
Blibli juga mencatat pendapatan neto konsolidasi tumbuh sebesar 11 persen pada kuartal II/2023 yoy menjadi Rp3,94 triliun, dan sebesar 16 persen pada I/2023 yoy menjadi Rp7,77 triliun.
Hal ini menghasilkan marjin laba bruto konsolidasi yang lebih tinggi secara signifikan menjadi 15,5 persen pada kuartal II/2023 dan 15,3 persen pada semester I/2023, meningkat masing-masing sebesar 810 bps dan 690 bps secara yoy.