Bisnis.com, JAKARTA — Emiten penyedia jasa periklanan dan konsultasi manajemen PT Era Media Sejahtera Tbk. (DOOH) menorehkan kinerja cemerlang sepanjang kuartal III/2023, dengan mencatatkan kenaikan laba bersih dan pendapatan.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2023, DOOH tercatat membukukan laba bersih tahun berjalan naik 39,98 persen secara year-on-year (yoy) menjadi Rp7,45 miliar dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp5,32 miliar.
Melonjaknya laba bersih perseroan didorong kenaikan pendapatan bersih 430,43 persen yoy menjadi Rp136,91 miliar dibanding periode sama tahun 2022 sebesar Rp25,81 miliar.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan emiten berkode DOOH ditopang dari jasa periklanan sebesar Rp96,97 miliar dan jasa konsultasi sebesar Rp39,94 miliar.
Seiring meningkatnya pendapatan, beban pokok pendapatan DOOH ikut melonjak menjadi Rp120,16 miliar dibanding periode tahun sebelumnya sebesar Rp12,14 miliar.
Alhasil, laba bruto perseroan naik 22,59 persen menjadi Rp16,74 miliar, dibanding kuartal III/2022 sebesar Rp13,66 miliar.
Baca Juga
Adapun, kas dan setara kas akhir periode DOOH tercatat melonjak 83 persen yoy menjadi Rp20,15 miliar dibanding periode sama 2022 sebesar Rp3,42 miliar.
Berdasarkan neraca, total aset DOOH melonjak 206,99 persen menjadi Rp247,56 miliar hingga 30 September 2023, dibanding posisi akhir Desember 2022 sebesar Rp80,64 miliar.
Liabilitas perseroan naik menjadi Rp23,14 miliar dibanding akhir 2022 sebesar Rp16,21 miliar. Ekuitas juga naik menjadi Rp247,56 miliar dibanding posisi Desember 2022 sebesar Rp80,64 miliar.
Sebagai informasi, PT Era Media Sejahtera Tbk. (DOOH) resmi listing di Bursa Efek Indonesia pada Senin, 8 Mei 2023. Perseroan menargekan pendapatan Rp154 miliar sepanjang 2023 usai melakukan IPO.
Direktur Utama DOOH Doni Teguh Pribadi mengatakan setelah melakukan penawaran umum saham perdana atau IPO, pihaknya akan melakukan ekspansi secara global ke beberapa negara Asia. Pihaknya akan mengembangkan aplikasi untuk media ads.
"Setelah IPO, memang penggunaan dana IPO ini 90 persen untuk meodal kerja dan juga pembelian aset. Ke depannya kami akan mencapai global, kerja sama bukan hanya lokal tapi luar negeri," kata Doni, di Gedung Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Senin (8/5/2023).
Sementara itu, di dalam negeri pihaknya akan mencoba untuk mendistribusikan iklan di moda transportasi umum seperti kereta api, bus, hingga pesawat terbang. Saat ini, Doni menyebut DOOH telah memiliki klien besar mulai dari Pertamina, Bank Mandiri, Mayora Indah, Bintang Toedjoe, Kapal Api, hingga Telkom.
"Pendapatan kami di 2022 tumbuh lebih dari 20 persen. Harapan kami setelah IPO, pertumbuhan pendapatan bisa naik double menjadi 40 persen atau Rp154 miliar," ujar Doni.