Bisnis.com, JAKARTA – Emiten produsen bir, PT Lovina Beach Brewery Tbk. (STRK) melaksanakan pencatatan perdana sahamnya di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Selasa (10/10/2023). STRK menjadi perusahaan tercatat ke-71 di BEI sepanjang 2023.
Berdasarkan keterangan resmi, Lovina Beach Brewery merupakan perusahaan distributor minuman beralkohol dan pengolahannya melalui anak perusahaan, PT Lovina Industri Sukses. Perseroan adalah pionir Craft Beer & Craft spirit di Indonesia.
Sebelumnya, STRK telah melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) selama 3-6 Oktober 2023. Dalam melaksanakan IPO-nya, PT Artha Sekuritas Indonesia bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek.
Melalui IPO tersebut, perseroan mencapai kelebihan permintaan (oversubscribe) sebesar 152 kali dari nilai penjatahan terpusat, di mana STRK menawarkan 1,18 miliar saham melalui IPO dengan harga penawaran Rp100 per saham. Dana yang diperoleh STRK melalui IPO sebesar Rp118 miliar setelah dikurangi biaya IPO.
Rencananya, sekitar 54,73 persen dana hasil IPO digunakan dalam bentuk penyetoran modal kepada anak perusahaan. Di mana sekitar 56 persen diggunakan untuk pembelian peralatan mesin canning dan tangki untuk produksi beer dan spirit, 24 persen untuk program Research and Development dalam pengembangan kategori produk baru, dan 20 persen untuk biaya operasional serta modal kerja anak perusahaan. Lalu, sisa dana IPO akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Direktur Utama Bona Budhisurya menjelaskan bahwa IPO di BEI adalah salah satu Langkah perseroan dalam mengembangkan usahanya ke depan, agar target perseroan dapat terealisasi. Tidak hanya itu, tujuan perseroan melakukan IPO juga untuk meningkatkan transparasi dan akuntabilitas perseroan agar memiliki Good Corporate Governance (GCG) yang baik.
Baca Juga
“Dengan diperolehnya dana IPO akan digunakan untuk peningkaan produksi maupun distribusi produk. Pengembangan tersebut akan menopang penjualan dan laba Lovina ke depannya,” kata Bona dalam keterangan resmi, Selasa (10/10/2023).
Selain itu, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebagai insentif untuk calon investor yang membeli saham pada masa IPO. Masa pelaksanaan waran mulai tanggal 10 April sampai 9 Oktober 2024.
Nantinya, setiap pemegang 100 saham baru perseroan berhak mendapatkan 275 waran. Di mana setiap 1 waran memberikan hak kepada pemegang untuk membeli 1 saham baru Perseroan yang dikeluarkan dalam portepel.
Jangka waktu waran yang diterbitkan adalah selama 1 tahun sejak pencatatan dengan harga pelaksanaan waran sebesar Rp250 per lembar.
Jika waran seri I tersebut dilaksanakan oleh seluruh pemegang saham, maka dana yang diperoleh sebesar Rp811,25 miliar. Keseluruhan dana tersebut akan digunakan oleh perseroan dan anak perusahaan untuk modal kerja. (Daffa Naufal Ramadhan)