Bisnis.com, JAKARTA - PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyampaikan pihaknya mengincar 50 persen tambang besar di Indonesia dapat menggunakan jejaring EXCL.
Direktur XL Axiata Yessie Dianty Yosetya mengatakan setelah PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) dan Grup PT United Tractors Tbk. (UNTR) PT Pamapersada Nusantara, pihaknya masih mengincar pelanggan korporasi lain untuk menggunakan jejaring EXCL.
"Selain Vale, ada PAMA. Yang lain masih dalam proses," kata Yessie di XL Axiata Tower, di Jakarta, Senin (9/10/2023).
Dia melanjutkan, dalam waktu tiga tahun mendatang, EXCL ingin menjadi operator nomor satu di dunia pertambangan. Hal tersebut bisa diwujudkan apabila 50 persen tambang besar di Indonesia menggunakan jejaring EXCL.
"Dalam waktu tiga tahun, kami mau jadi nomor satu di dunia pertambangan. Apa definisinya, paling tidak 50 persen tambang besar di Indonesia menggunakan jejaring kita," ujarnya.
Sebelumnya, pada awal tahun ini EXCL menyampaikan jaringan hybrid network LTE milik mereka terpasang di area dan peralatan tambang milik PAMA di Sangatta, Kabupaten Kutai Timur, Provinsi Kalimantan Timur.
Baca Juga
Jaringan private untuk mendukung aplikasi kritikal milik PAMA yakni EWACSPRO, sementara jaringan publik untuk mendukung kebutuhan komunikasi karyawan. EWACSPRO merupakan produk digitalisasi PAMA pada fleet management system sistem manajemen sektor pertambangan.
Chief Enterprise Business Officer XL Axiata Feby Sallyanto mengatakan XLABS membantu PAMA melakukan digitalisasi industri pertambangan dengan membangun BTS dan menyediakan perangkat Customer Premises Equipment (CPE) untuk armada di area pertambangan.
Selain PAMA, EXCL juga menyediakan layanan ICT terintegrasi untuk mendukung Vale Indonesia melakukan implementasi intelligent mining berbasis private network dan teknologi IoT di lokasi tambang.
Private network memungkinkan perusahaan tambang untuk mengimplementasikan autonomous vehicle, 360 situational awareness, geo tracking, fleet management, predictive maintenance dan juga mission critical communication.