Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

XL Axiata (EXCL) Dukung Konsolidasi Operator, Beri Sinyal Merger dengan FREN

XL Axiata (EXCL) menyampaikan mendukung terjadinya konsolidasi antar operator, di sisi lain EXCL juga memberi sinyal merger dengan PT Smartfren Telecom (FREN).
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani
Karyawan melayani pelanggan di salah satu XL Center di Jakarta, Minggu (30/1/2022). Bisnis/Fanny Kusumawardhani

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT XL Axiata Tbk. (EXCL) menyampaikan mendukung terjadinya konsolidasi antar operator. Di samping itu, EXCL juga memberikan update tentang kemungkinan merger dengan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN).

Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini mengatakan konsolidasi akan membuat industri menjadi semakin sehat. Menurutnya, emiten berkode saham EXCL ini dan pemegang sahamnya dari waktu ke waktu selalu menjajaki kemungkinan melakukan konsolidasi.

"Jumlah empat operator itu mungkin masih terlalu banyak. Jadi kalau EXCL dan share holder EXCL sebetulnya dari waktu ke waktu selalu menjajaki kemungkinan untuk berkonsolidasi," kata Dian di XL Axiata Tower, Jakarta, Senin (9/10/2023).

Meski demikian, Dian menuturkan konsolidasi antara EXCL dan PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) hingga saat ini belum menemukan kata sepakat. Dian juga menuturkan manajemen EXCL tidak banyak terlibat dalam konsolidasi ini.

Dian menjelaskan, pembicaraan mengenai konsolidasi ini masih dilakukan antara pemegang saham kedua operator.

"Kalau konsolidasi disebut perkawinan, harus selalu ada kata sepakat. Jadi sampai saat ini saya sebagai manajemen tidak banyak terlibat, tapi shareholder. Hanya memang kalau dari EXCL kami support untuk terjadi konsolidasi," ujar Dian.

Lebih lanjut, Dian mengatakan dengan konsolidasi, maka biaya untuk melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi bisa dihemat. Pasalnya, hingga saat ini pembangunan infrastruktur memerlukan banyak investasi dan cenderung mahal.

Dengan adanya 4 operator, menurut Dian hal tersebut tidak menimbulkan efisiensi industri yang diinginkan saat ini. Sebaliknya, dengan hanya sedikit operator, maka akan lebih sedikit lagi infrastruktur yang harus dibangun.

"Itu akan membuat investasi industri akan lebih efisien. Spektrum yang ada, akan lebih mumupuni, kemudian operator bisa menitikberatkan ke kualitas atau experience," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper