Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ditawar Rp45 T, Jusuf Hamka Ogah Lepas Tol Milik CMNP ke Investor Asing

Pengendali saham CMNP Mohamad Jusuf Hamka, mengungkapkan bahwa aset jalan tol milik CMNP sempat ditawar oleh investor asing sebesar Rp45 triliun.
Pengusaha Jusuf Hamka berada di mobil usai melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (13/6/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta
Pengusaha Jusuf Hamka berada di mobil usai melakukan pertemuan dengan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Mahfud MD, di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Selasa (13/6/2023). ANTARA FOTO/Galih Pradipta

Bisnis.com, JAKARTA – Pengendali saham PT Citra Marga Nusaphala Persada Tbk. (CMNP), Mohamad Jusuf Hamka, mengungkapkan bahwa aset jalan tol milik CMNP sempat ditawar oleh investor asing sebesar Rp45 triliun. 

Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023, CMNP tercatat meraup pendapatan dari sejumlah ruas tol yang dikelola. Beberapa di antaranya adalah ruas lingkar dalam kota Jakarta, ruas tol Depok-Antasari, dan ruas tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda Surabaya. 

“Sebenarnya itu ada yang mau beli dari luar negeri, saya dikasih US$3 miliar untuk minggir, semua tol saya Rp45 triliun,” ujarnya saat ditemui di Jakarta, Jumat (6/10/2023). 

Kendati ditawar dalam nilai jumbo, Jusuf Hamka mengaku enggan melepas aset CMNP. Menurutnya, dengan mempertahankan jalan tol yang dikelola, perseroan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi orang banyak. 

“Saya pernah mengalami pensiun 14 tahun enggak enak, tidak ada kerjaan enggak enak. Ini mau dapat duit aja tinggal gelanggang wah enak, dibayar tinggal bagi kepada pemegang saham Rp45 triliun berapa tuh, kantongi makan duit deposito tapi tidak manfaat,” kata Jusuf Hamka. 

Dia menambahkan dengan mengelola jalan tol, pihaknya dapat membuka akses bagi desa-desa terpencil sehingga mampu tumbuh menjadi kota-kota baru.

Di sisi lain, dia mengungkapkan banyak undangan pertemuan bisnis dari beberapa negara asing, seperti Italia, Jepang, Perancis, dan salah satu pengembang besar dari Singapura. Mereka, kata Jusuf, merayu agar CMNP mau mendivestasikan asetnya. 

“Tapi, don’t expect I will make decision, saya punya banyak pemegang saham yang perlu didiskusikan. Ya biasalah mereka merayu ajak makan tapi enggak dulu lah. Dulu dari asing kami rebut, masa kami kasih lagi, tetapi kan kalau diundang tidak mungkin kita tak ladeni,” ujarnya. 

Hingga semester I/2023, CMNP meraup pendapatan sebesar Rp3,15 triliun atau melesat 82,15 persen secara tahunan (year-on-year/YoY). Dari jumlah ini, pendapatan konstruksi penyelenggara tol menyumbang Rp1,46 triliun atau tumbuh 128,98 persen YoY.

Adapun rincian pendapatan dari jalan tol, seperti ruas lingkar dalam kota Jakarta mencapai Rp571,81 miliar, disusul pendapatan ruas tol Depok-Antasari mencapai Rp179 miliar, ruas tol Simpang Susun Waru-Bandara Juanda Surabaya sebesar Rp97,85 miliar. 

Pada periode yang sama, beban pokok pendapatan yang dibukukan CMNP per Juni 2023 naik 112 persen YoY menjadi Rp2,31 triliun. Alhasil, laba kotor yang dirangkum  sepanjang semester I/2023 mencapai Rp842,6 miliar atau naik 31,03 persen YoY. 

Setelah dikumulasikan dengan pendapatan dan beban lainnya, laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp493,57 miliar atau naik 5,95 persen YoY. 

Selama paruh pertama tahun ini, CMNP membukukan total aset sebesar Rp20,57 triliun atau tumbuh 11,92 persen year-to-date (YtD), sementara liabilitas naik 22,18 persen YtD menjadi Rp8,08 triliun, dan ekuitas mencapai Rp12,48 triliun atau tumbuh 6,14 persen YtD. 

Sementara itu, arus kas setara kas perseroan pada akhir periode Juni 2023 mencapai Rp576,26 miliar, atau terkoreksi sebesar 29,42 persen YoY dari posisi sebelumnya Rp816,49 miliar. 

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper