Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Efek Indonesia (BEI) berhasil memecahkan rekor jumlah perusahaan yang tercatat di Bursa Efek sebanyak 68 emiten sepanjang sejarah dengan proceed di atas rata-rata Rp500 miliar. Meski proceed diklaim lebih tinggi, total dana dihimpun masih lebih rendah dibandingkan 2021.
Sepanjang 2023 total dana yang berhasil dihimpun Bursa dalam IPO tercatat sebesar Rp49,60 triliun lebih rendah dibandingkan dengan 2021 dengan total dana dihimpun mencapai Rp62,61 triliun.
Direktur Penilaian Perusahaan PT Bursa Efek Indonesia (BEI) I Gede Nyoman Yetna menjelaskan meskipun total dana saat ini masih lebih rendah dibandingkan dengan 2021, rata-rata dari proceed lebih dari Rp500 miliar.
Kondisi total dana yang dihimpun pada 2021 lebih tinggi disebabkan oleh dua emiten jumbo yang tercatat yaitu PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA) dan PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL).
“Rata-rata dari proceed lebih dari Rp500 miliar. Sebetulnya apa yang kita peroleh pada saat ini sudah menunjukkan peningkatan proceed rata-rata lebih Rp500 miliar,” katanya kepada wartawan, Jumat (6/10/2023).
Nyoman mengatakan capaian 2023 lebih rendah karena pada saat 2021, IPO BUKA meraih dana Rp21,9 triliun dan MTEL sebesar Rp18,8 triliun. Raihan dua emiten ini sudah berkontribusi hampir setengah dari total fund raised 2021. BUKA melantai di Bursa saat sektor e-commerse sedang booming di dalam maupun luar negeri.
Baca Juga
Meski demikian hingga akhir 2023, masih terdapat 26 calon emiten yang akan melantai di Bursa. 26 emiten itu dijawalkan IPO di kuartal IV/2023. Di pipeline Bursa per 29 September 2023, terdapat 28 perusahaan potensial di pipeline pencatatan saham di BEI yang berasal dari berbagai sektor. Dua diantaranya direncanakan IPO pada kuartal I/2024.
Sementara itu di sistem e-IPO Bursa terdapat 2 emiten menunggu listing, 3 emiten dalam tahap offering dan 1 emiten dalam masa bookbuilding.
Salah satu emiten yang akan tercatat adalah PT Barito Renewables Energy Tbk. (BREN). BREN dijadwalkan akan melantai pada 9 Oktober 2023 mendatang dengan raihan dana sebesar Rp3,13 triliun.
Sebagai informasi, BEI memecahkan rekor jumlah perusahaan tercatat pada hari ini dengan meresmikan dua emiten baru.
Jumlah pencatatan ini melampaui rekor pencatatan saham perdana sebelumnya yang terjadi pada tahun 1990 sebanyak 66 pencatatan saham perdana. Pencatatan saham perdana pada hari ini menambah jumlah perusahaan tercatat saham menjadi 892.
Dari 68 pencatatan saham baru pada 2023 ini, sebanyak 86,7 persen perusahaan tercatat berasal dari Pulau Jawa bagian barat, yaitu 42 perusahaan berlokasi di DKI Jakarta, yang kemudian diikuti oleh Banten sejumlah 9 perusahaan, dan Jawa Barat sejumlah 8 perusahaan.
Sementara jika dilihat dari klasifikasi sektor, Consumer Cyclicals sebanyak 12 perusahaan tercatat. Beberapa sektor lain yang mendominasi adalah sektor Technology sebanyak 9 perusahaan tercatat kemudian masing-masing 8 untuk sektor Consumer Non-cyclicals, sektor Industrial dan sektor Properties & Real Estate.