Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rupiah Dibuka Makin Lesu Rp15.636 per Dolar AS, Siaga Satu!

Rupiah hari ini dibuka melemah 0,36 persen atau 56,5 poin ke level Rp15.636 per dolar AS.
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P
Karyawati menghitung uang rupiah di salah satu kantor cabang PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. di Jakarta, Selasa (16/8/2022). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) dibuka makin lesu ke level Rp15.636 pada perdagangan hari ini, Rabu, (4/10/2023). Sejalan dengan rupiah, mayoritas mata uang Asia lainnya juga ikut melemah, sementara itu dolar AS terpantau masih perkasa.

Mengacu data Bloomberg yang dikutip Rabu, (4/10/2023) pukul 09.07 WIB, rupiah dibuka melemah 0,36 persen atau 56,5 poin ke level Rp15.636 per dolar AS, setelah ditutup loyo pada perdagangan kemarin. Sementara itu, indeks dolar AS terpantau menguat 0,10 persen ke posisi 107,10 pada pagi ini.   

Adapun, mayoritas mata uang Asia lain juga melemah terhadap dolar AS. Misalnya, yen Jepang melemah 0,12 persen, dolar Singapura melemah 0,13 persen, dan dolar Taiwan melemah 0,23 persen.

Selanjutnya, won Korea juga turun 0,03 persen, diikuti rupee India melemah 0,20 persen, ringgit Malaysia turun 0,15 persen dan baht Thailand terkoreksi 0,24 persen. 

Sementara itu, mata uang kawasan Asia yang masih kebal terhadap dolar AS yaitu hanya yuan China menguat 0,19 persen, dan dolar Hongkong menguat tipis 0,01 persen.

Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan pelemahan rupiah salah satunya disebabkan oleh penguatan indeks dolar AS ke level tertinggi dalam 11 bulan. Menurutnya, untuk perdagangan hari ini, nilai tukar rupiah berpotensi fluktuatif namun cenderung ditutup melemah di rentang Rp15.570- Rp15.630.

Penguatan dolar AS ditopang oleh data ekonomi AS yang berisiko memicu Federal Reserve untuk mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk waktu yang lebih lama. Pasalnya, bank sentral  memperingatkan risiko pengetatan lebih lanjut jika inflasi tidak terus melambat seperti yang diperkirakan. 

Adapun imbal hasil Treasury AS juga memberi dorongan pada dolar, melonjak karena rilis data yang optimis, serta kesepakatan di menit-menit terakhir yang mencegah penutupan pemerintah.

Dari sentimen dalam negeri, lemahnya permintaan domestik menggambarkan prospek pesimis bagi perekonomian ASEAN, termasuk Indonesia. Namun, di tengah perlambatan ekonomi global, pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) kuartal terakhir Indonesia masih cukup menjanjikan.

Ibrahim menyebut ekonomi Indonesia diprediksi akan tumbuh 5,1 persen di tahun ini, konsisten dengan tren historis pertumbuhan sebelumnya. Setelah itu, perlambatan ringan ke angka pertumbuhan 4,7 persen dapat terjadi di tahun depan jika meninjau adanya hambatan eksternal, yaitu dampak pengetatan moneter yang masih berlanjut.

“Pertumbuhan yang lebih lambat di kuartal III-2023 diperkirakan terjadi karena beberapa alasan. Didasari pada pemulihan ekonomi Tiongkok pasca pandemi yang melambat, sehingga menyebabkan perkiraan pertumbuhan konsensus diturunkan dengan cepat,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (3/10/2023).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper