Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Diprediksi Bearish Jelang Rilis Data Inflasi, Cek Saham Pilihan

IHSG diprediksi mengalami tren bearish pada perdagangan awal pekan, Senin (2/10/2023) dengan saham MAPI, ITMG, hingga BRIS bisa dicermati.
IHSG diprediksi mengalami tren bearish pada perdagangan awal pekan, Senin (2/10/2023) dengan saham MAPI, ITMG, hingga BRIS bisa dicermati. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
IHSG diprediksi mengalami tren bearish pada perdagangan awal pekan, Senin (2/10/2023) dengan saham MAPI, ITMG, hingga BRIS bisa dicermati. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi mengalami tren bearish pada perdagangan awal pekan, Senin, (2/10/2023), setelah ditutup menguat tipis pada akhir pekan lalu. Saham MAPI, ITMG, hingga BRIS direkomendasikan analis hari ini.

Pada perdagangan akhir pekan lalu, Jumat, (29/9/2023), IHSG naik 0,03 persen ke 6.939,89. Pada awal pekan ini, IHSG diprediksi tertekan sentimen eksternal, menjelang rilis data inflasi RI pada September 2023 hari ini.

Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan mayoritas indeks di Eropa dan Wall Street melemah pada Jumat, (29/9). Salah satu faktor utama yang memicu pelemahan tersebut adalah belum tercapainya kesepakatan mengenai short-term spending bill yang diajukan oleh DPR AS.

Saat ini tagihan tersebut tengah dibahas di tingkat Senat. Pelaku pasar mengkhawatirkan bahwa kesepakatan mungkin tidak dapat tercapai tepat waktu, sehingga government shutdown di AS tidak dapat dihindari.

"Hal itu berpotensi memberikan tekanan bagi IHSG di awal pekan ini. IHSG rawan melemah ke kisaran 6.975-6.700 di awal pekan. Sementara pada pekan ini, IHSG diperkirakan kembali fluktuatif dalam rentang 6.975-7.000," ujar Valdy dalam riset Senin, (2/10/2023).

Adapun, level support IHSG pada hari ini berada di 6.875, sedangkan level pivot di 6.950 dan level resisten 7.000. 

Meskipun demikian, dia mengatakan sentimen positif utama yang berpotensi meredam sentimen negatif eksternal berasal dari perkiraan penurunan signifikan inflasi Indonesia ke 2,25 persen year-on-year (yoy) pada September 2023 dari 3,27 persen yoy pada Agustus 2023.

Di sisi lain, inflasi inti relatif stabil di 2,1 persen yoy pada September 2023 dibandingkan 2,18 persen yoy pada Agutus 2023. Data tersebut mengindikasikan bahwa penurunan inflasi lebih disebabkan oleh penurunan harga dibanding penurunan konsumsi domestik. 

Dari regional, China NBS Manufacturing PMI naik ke 50,2 di September 2023 dari 49,7 pada Agustus 2023. Data manufaktur China diperkirakan kembali ke batas ekspansif (50) pada September 2023. Kondisi ini dapat memberikan sentimen positif untuk pasar modal Indonesia.

Dengan sederet katalis tersebut, Phintraco Sekuritas merekomendasikan saham pilihan untuk perdagangan hari ini yaitu MAPI, ITMG, PTBA, ESSA, PGAS, BRIS.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper