Bisnis.com, JAKARTA - Perusahaan kertas Grup Sinar Mas, PT Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry menawarkan obligasi Rp1,8 triliun dalam tiga seri. Sejumlah seri memiliki kupon di atas 10 persen.
Dalam prospektus penawaran obligasi, Lontar Papyrus akan menawarkan Obligasi Berkelanjutkan II Lontar Papyrus Pulp & Paper Industry Tahap II Tahun 2023 dengan jumlah pokok Rp1,8 triliun.
Obligasi tersebut merupakan dari rencana obligasi berkelanjutan II senilai Rp7 triliun. Sebelumnya, perusahaan sudah menerbitkan obligasi Rp3 triliun pada tahap I.
"Obligasi Rp1,8 triliun terbagi dalam tiga seri," jelas manajemen.
Seri A dengan pokok Rp85,74 miliar memiliki tingkat suku bunga tetap 6,6 persen per tahun dan jangka waktu 370 hari sejak tanggal emisi. Seri B dengan pokok Rp1,483 triliun dengan bunga 10,5 persen per tahun dan jangka waktu 3 tahun sejak tanggal emisi.
Terakhir, seri C memiliki pokok Rp231,19 miliar dengan tingkat suku bunga tetap 11 persen per tahun dengan jangka waktu 5 tahun sejak tanggal emisi.
Baca Juga
Pembayaran bunga obligasi pertama akan dilakukan pada tanggal 6 Januari 2024, sedangkan bunga obligasi terakhir sekaligus jatuh tempo masing-masing obligasi adalah tanggal 16 Oktober 2024 untuk Obligasi Seri A, 6 Oktober 2026 untuk Obligasi Seri B, dan 6 Oktober 2028 untuk Obligasi Seri C.
Penjamin pelaksana emisi obligasi ialah PT Aldiracita Sekuritas Indonesia, PT BCA Sekuritas, PT BRI Danareksa Sekuritas, PT Indo Premier Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas PT RHB Sekuritas Indonesia, PT Sucor Sekuritas, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk.
Berikut jadwal penerbitan obligasi Lontar Papyrus
- Tanggal Efektif : 23 Juni 2023
- Masa Penawaran Umum : 2-3 Oktober 2023
- Tanggal Penjatahan : 4 Oktober 2023
- Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 6 Oktober 2023
- Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 6 Oktober 2023
- Tanggal Pencatatan pada PT Bursa Efek Indonesia : 9 Oktober 2023
Pemesanan pembelian obligasi harus dilakukan dalam jumlah sekurang-kurangnya sebesar satu satuan perdagangan sebesar Rp5 juta dan/atau kelipatannya.
Sesuai dengan POJK No. 7/2017 dan POJK No. 49/2020, dalam rangka penerbitan Obligasi Berkelanjutan, perseroan telah memperoleh hasil pemeringkatan dari Pefindo idA (Single A).
"Dana yang diperoleh dari Penawaran Umum Obligasi setelah dikurangi dengan biaya-biaya Emisi, seluruhnya akan dipergunakan untuk pembayaran utang Perseroan berupa pembayaran angsuran pokok pinjaman dan/atau bunga, pembayaran kupon obligasi dan pelunasan Sukuk Mudharabah," tulis prospektus.