Bisis.com, JAKARTA - Harga emas bergerak tipis jelang keputusan suku bunga Federal Reserve dan keputusan suku bunga bank-bank sentral utama lainnya minggu ini.
Harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik 0,30 poin atau 0,02 persen menjadi US$1.953,70 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di US$1.958,90 dan terendah di US$1.950,90.
Pertemuan kebijakan moneter Federal Reserve selama dua hari pada September diadakan pada Selasa (19/9/2021) dan akan berakhir pada Rabu, dengan pengumuman setelah pasar tutup, seperti dikutip dari Antara.
Investor sedang menunggu keputusan suku bunga Federal Reserve pada Rabu waktu setempat. Para analis pasar memperkirakan bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunganya tetap stabil.
“Pedagang emas terjebak dalam mode menunggu dan melihat (wait-and-see) karena bank-bank sentral akan mengirimkan penentu harga emas,” kata Ed Moya, analis di platform perdagangan daring OANDA, mengacu pada keputusan suku bunga yang harus diambil oleh The Fed, Bank Sentral Inggris (BoE) dan Bank Sentral Jepang (BoJ).
Imbal hasil obligasi pemerintah 10-tahun berada sedikit di atas level tertinggi Agustus, berpotensi siap untuk mencapai siklus tertinggi baru. Fokus bagi pedagang emas akan dimulai pada The Fed, tetapi kemudian dengan cepat beralih ke keputusan kebijakan BoE dan BoJ.
Baca Juga
Para pembuat kebijakan The Fed diperkirakan tidak akan menaikkan suku bunga ketika mereka bertemu pada 20 September, namun apa yang dikatakan Ketua Jerome Powell pada konferensi persnya pada Rabu akan diawasi dengan ketat sebagai petunjuk mengenai pemikiran The Fed untuk sisa tahun ini, terutama dengan adanya dua pertemuan kebijakan lagi yang dijadwalkan pada November dan Desember.
Sementara itu, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa pembangunan perumahan baru di AS secara keseluruhan anjlok 11,3 persen menjadi 1,283 juta unit pada Agustus, padahal para ekonom memperkirakan merosot ke angka 1,440 juta unit.
Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa unit perumahan milik swasta AS yang disahkan berdasarkan izin mendirikan bangunan pada Agustus berada pada tingkat tahunan yang disesuaikan secara musiman sebesar 1,543 juta unit, 6,9 persen di atas tingkat revisi pada Juli sebesar 1,443 juta unit, tetapi 2,7 persen di bawah tingkat pada Agustus 2022 sebanyak 1,586 juta unit.
Dala riset berbeda, Monex Investindo Futures melaporkan harga emas (XAUUSD) turun US$2,29 ke US$1.931,25 per troy ons pada perdagangan Selasa. Pergerakan emas juga cukup tipis menjadi indikasi pelaku pasar menanti pengumuman suku bunga bank sentral AS (The Fed) pada Kamis dini hari waktu Indonesia.
Sebelum The Fed, ada bank sentral China (People’s Bank of China/PBoC) yang akan mengumumkan suku bunga pada pukul 8:15 WIB. Forecast di Trading Central menunjukkan loan price rate tenor 1 tahun tetap sebesar 3,45 persen dan tenor 5 tahun sebesar 4,2 persen.
"Tanpa ada kejutan dari PBoC, harga emas masih akan bergerak volatil menjelang pengumuman suku bunga The Fed. Pada perdagangan sesi Asia Rabu (20/9/2023) harga emas berpotensi turun," papar Monex.
Simak pergerakan harga emas hari ini secara live.
Pukul 15.05 WIB, harga emas spot terkoreksi 0,11 persen atau 2,11 poin menjadi US$1.929,25 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 turun 0,22 persen atau 4,30 poin menuju US$1.949,40 per troy ounce.
Harga emas spot mulai naik 0,03 poin menjadi US$1.931,39 per troy ounce pada pukul 13.15 WIB.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 masih turun 0,06 persen atau 1,20 poin menjadi US$1.952,50 per troy ounce.
Pukul 11.10 WIB, harga emas spot turun 0,05 persen menjadi US$1.930,49 per troy ounce.
Harga emas Comex kontrak Desember 2023 terkoreksi 0,12 persen menuju US$1.951,30 per troy ounce.
Harga emas Antam dan Pegadaian beda arah, cek selengkapnya di tautan berikut.