Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Hari Ini, 19 September 2023, Berpeluang Menguat Jelang FOMC The Fed

Harga emas global hari ini diperkirakan masih akan bergerak volatil namun berpeluang menguat jelang pengumuman hasil FOMC The Fed pekan ini.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Ilustrasi emas global/Pexels.
Live Timeline

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas global hari ini diperkirakan masih akan bergerak volatil namun berpeluang menguat di tengah penantian investor atas serangkaian kebijakan bank sentral utama minggu ini, dengan Federal Reserve AS diperkirakan akan menghentikan sementara kenaikan suku bunga.

Pada penutupan perdagangan Senin (Selasa pagi WIB) harga emas berhasil menguat dan bertengger di level tertingginya dalam lebih dari dua minggu, mendapat dukungan dari pelemahan dolar AS menjelang keputusan kebijakan moneter Federal Reserve pekan ini.

Mengutip Antara, kontrak emas paling aktif untuk pengiriman Desember di divisi Comex New York Exchange, naik 7,20 dolar AS atau 0,37 persen menjadi ditutup pada 1.953,40 dolar AS per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.955,70 dolar AS dan terendah di 1.943,80 dolar AS.

Indeks dolar AS yang mengukur kekuatan greenback terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, turun 0,3 persen menjadi 105,04 pada perdagangan Senin (18/9/2023).

Emas terjebak dalam kisaran perdagangan yang ketat karena investor menunggu hasil pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) selama dua hari yang akan berakhir pada Kamis (21/9/2023) dengan pengumuman setelah penutupan pasar.

Emas telah bertahan, mencerna kenaikan sebelumnya, sementara “tekanan di luar fundamental,” seperti penguatan imbal hasil obligasi pemerintah dan penguatan dolar AS “gagal secara tegas mendorong harga turun,” kata Adam Koos, presiden Libertas Wealth Management Group, seperti dikutip Reuters.

"Ini adalah hal positif bagi emas, menurut pendapat saya," lanjutnya.

Federal Reserve secara luas diperkirakan akan mempertahankan suku bunganya pada akhir pertemuan dua hari pada Rabu (20/9/2023), namun inflasi yang lebih tinggi akan menghasilkan pandangan yang hawkish.

Para pelaku pasar memperkirakan 99 persen peluang bank sentral mempertahankan suku bunga stabil di kisaran 5,25 persen hingga 5,5 persen, menurut FedWatch Tool CME.

Bank of England diperkirakan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 5,5 persen pada hari Kamis. Pertemuan Bank Sentral Jepang (BoJ) akan diadakan pada hari Jumat, dengan investor mencari lebih banyak isyarat mengenai prospek dari Gubernur Kazuo Ueda setelah komentar baru-baru ini mengenai penghentian suku bunga negatif.

Sementara itu, harga emas di China mencapai rekor tertinggi minggu lalu, memperpanjang reli selama berbulan-bulan karena konsumen mengambil aset safe-haven untuk mengimbangi depresiasi yuan. Premi emas fisik juga melonjak ke level tertinggi baru.

“Meskipun perkembangan di China patut diwaspadai, saat ini kami tidak percaya bahwa hal ini akan mengubah prospek pasar emas,” kata analis Julius Baer, ​​Carsten Menke.


Penulis : Ibad Durrohman
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper