Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Amman (AMMN) Garap Proyek PLTGU 450 MW, Gandeng Pertamina

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjalin kerja sama dengan BUMN PT Pertamina (Persero) terkait kebutuhan LNG untuk proyek PLTGU 450MW.
Hafiyyan, Mutiara Nabila
Hafiyyan & Mutiara Nabila - Bisnis.com
Rabu, 20 September 2023 | 14:35
PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjalin kerja sama dengan BUMN PT Pertamina (Persero) terkait kebutuhan LNG untuk proyek PLTGU 450MW.
PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjalin kerja sama dengan BUMN PT Pertamina (Persero) terkait kebutuhan LNG untuk proyek PLTGU 450MW.

Bisnis.com, JAKARTA - Emiten logam Grup Medco, PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) menjalin kerja sama dengan BUMN PT Pertamina (Persero) terkait kebutuhan proyek pembangkit listrik tenaga gas dan uap (PLTGU).

Vemmy Febrianty, Corporate Secretary AMMN, menjelaskan anak perusahaan PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) telah menandatangani perjanjian pendahuluan (head of agreement/ HOA) dengan Pertamina pada Rabu (20/9/2023). Tujuannya ialah memastikan pasokan liquified natural gas (LNG) untuk PLTGU milik AMNT.

"Operasional PLTGU untuk mendukung kebutuhan energi atas operasional smelter tembaga yang dibangun oleh anak perusahaan AMMN, yakni PT Amman Mineral Industri (AMIN)," jelasnya dalam keterangan resmi.

HOA antara AMNT dan Pertamina akan memastikan pasokan LNG PLTGU AMNT untuk operasional smelter tembaga dan pemurnian logam mulia, perluasan pabrik pengolahan, dan penambangan Fase 8.

Penandatanganan Perjanjian Pendahuluan dilakukan oleh Direktur Utama AMNT Rachmat Makkasau, dan Direktur Strategi, Portofolio, dan Pengembangan Usaha Pertamina, Salyadi, pada acara International Convention on Indonesian Upstream Oil and Gas (ICIUOG) ke-4 di Bali Nusa Dua Convention Center.

Rachmat Makkasau menjelaskan kemitraan strategis dengan Pertamina yang didukung SKK Migas merupakan langkah penting untuk membantu AMNT semakin menurunkan emisi karbonnya.

“Sebagai salah satu produsen tembaga dan emas terbesar di dunia, AMNT berkomitmen menjalankan operasinya dengan praktik penambangan berkelanjutan. Saat ini kami sedang membangun PLTGU berkapasitas 450 Megawatt untuk mendukung perluasan operasi kami di lokasi Batu Hijau, yang akan menggunakan sumber energi yang lebih ramah lingkungan, yaitu gas,” jelas Rachmat.

Kapasitas PLTGU AMNT akan mencapai hampir tiga kali lebih besar dibandingkan pembangkit listrik yang sudah ada, untuk mendukung operasional fasilitas smelter tembaga dan pemurnian logam mulia, perluasan pabrik pengolahan (processing plant), dan penambangan Fase 8. PLTGU ini ditargetkan beroperasi pada tahun 2024.

Pembangunan seluruh proyek ekspansi di lokasi Batu Hijau menegaskan komitmen AMMN dalam mendukung agenda hilirisasi industri pertambangan Indonesia yang dituangkan dalam UU Minerba.

Amman Mineral Industri (AMIN) berdiri pada tanggal 24 Maret 2009 dan merupakan perusahaan yang melakukan pembangunan fasilitas pemurnian konsentrat tembaga (smelter) dan pemurnian lumpur anoda (precious metals refinery – PMR), yang berlokasi di dekat area tambang Batu Hijau, Kabupaten Sumbawa Barat.

Saat ini, AMIN masih dalam tahap pembangunan fasilitas, termasuk pengadaan, pemasangan peralatan, dan persiapan lain yang diperlukan untuk kegiatan fasilitas pengolahan dan pemurnian, dan belum melakukan kegiatan komersialnya.

Proyek smelter dan PMR ini termasuk salah satu Proyek Strategis Nasional di bawah koordinasi Kementerian Koordinasi Bidang Perekonomian Republik Indonesia. Keberadaan fasilitas ini akan dapat turut menggerakan industri hilir sehingga dapat semakin mendorong pertumbuhan ekonomi di tingkat lokal maupun nasional.

Proyek Smelter

PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) terus mengupayakan pembangunan smelter tembaga dengan nilai investasi hingga US$3 miliar pada 2024 mendatang. 

Smelter yang dibangun melalui anak usaha AMMN, PT Amman Mineral Industri (AMIN) akan memiliki kapasitas awal 900.000 ton konsentrat tembaga per tahun dan akan mengolah konsentrat tembaga dari tambang Batu Hijau dan proyek Elang.

Direktur Amman Mineral Internasional Alexander Ramlie menegaskan bahwa Perseroan serius menggarap smelter dengan investasi lebih dari US$3 miliar yang termasuk untuk membangun smelter, process plant, dan power plant baru. 

Smelter tersebut akan menghasilkan 222.000 ton katoda tembaga, 830.000 ton asam sulfat dengan konsentrasi 98,0 persen. 

Sementara itu, untuk pemurnian logam mulia, smelter tersebut juga akan menghasilkan 18 ton emas batangan dengan kemurnian emas 99,9 persen, 55 ton perak batangan dengan kemurnian perak 99,9 persen, dan logam mulia lainnya. 

"Smelter ini dibangun sebagai upaya Perseroan dalam mendukung program hilirisasi pemerintah. Dengan pengolahan konsentrat tembaga yang dilakukan di dalam negeri, Perseroan memberikan nilai tambah bagi produk, untuk Indonesia," papar Alexander dalam paparan publik, Rabu (31/5/2023).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper