Prediksi IHSG setelah Pertemuan The Fed 19-20 September 2023

Bisnis.com, JAKARTA - Pertemuan Bank Sentral Amerika Serikat Federal Reserve diperkirakan dapat memberi tenaga bagi kinerja Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Analis melihat terdapat beberapa kemungkinan yang bisa terjadi usai pertemuan FOMC tersebut.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus menjelaskan terdapat tiga skenario yang dapat mempengaruhi pergerakan IHSG usai pertemuan FOMC.

Skenario pertama, apabila The Fed menaikkan tingkat suku bunga 25 bps dan satu kali lagi hingga akhir tahun, menurutnya pasar akan bereaksi negatif. Dengan peningkatan tersebut, Bank Indonesia juga diperkirakan akan meningkatkan suku bunga. 

"Skenario kedua, apabila The Fed tidak menaikkan suku bunga saat ini, tetapi menaikkannya pada bulan mendatang, maka pasar akan bereaksi positif tetapi terbatas," kata Nico kepada Bisnis, Senin (18/9/2023). 

Sementara itu, skenario ketiga apabila The Fed tidak menaikkan tingkat suku bunga lagi dan menunggu penurunan tingkat suku bunga tahun depan, maka pasar akan bereaksi positif terhadap hal ini. 

Menurut Nico, hal tersebut dapat menjadi tenaga bagi IHSG untuk mencapai level 7.000. Namun, dia memandang akan sulit menebak arah IHSG apabila hanya mengandalkan dari pertemua The Fed, karena The Fed masih belum memberikan langkah yang lebih pasti terhadap pergerakan tingkat suku bunga. 

Adapun Nico melihat beberapa sektor saham dapat dicermati dari kebijakan The Fed ini. Sektor tersebut adalah sektor perbankan, energi terkait dengan kenaikan harga minyak, dan kesehatan.

Sementara itu, Head of Research InvestasiKu (Mega Capital Sekuritas) Cheril Tanuwijaya menjelaskan keputusan FOMC Meeting The Fed maupun Rapat Dewan Gubernur BI pekan ini telah diperkirakan oleh mayoritas pelaku pasar. Menurut Cheril, mayoritas pelaku pasar memperkirakan suku bunga tidak akan naik pada pertemuan tersebut.

Cheril menilai IHSG bisa ditutup harian di atas level 7.000 jika The Fed membuat komentar yang dovish, dan tidak membuat kebijakan yang mengejutkan pasar.