Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ramalan Kinerja Telkom (TLKM) di Sisa Tahun 2023

Telkom Indonesia (TLKM) memperkirakan kinerja keuangan sepanjang 2023 akan naik tipis dibandingkan tahun 2022. Analis masih merekomendasikan beli saham TLKM.
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id
Pendar cahaya dari lampu gedung Telkom Landmark Tower, kawasan Gatot Subroto, Jakarta Selatan./tlt.co.id

Bisnis.com, JAKARTA — Emiten telekomunikasi PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) memperkirakan kinerja keuangan sepanjang 2023 akan meningkat tipis dibandingkan tahun 2022.

SVP Corporate Communication & Investor Relation Telkom Ahmad Reza mengatakan Telkom atau TLKM memperkirakan pendapatan tahun ini akan tumbuh di kisaran low-to-mid single digit. Sementara itu, EBITDA margin diperkirakan akan relatif stabil pada kisaran 50 persen.

"Pertumbuhan pendapatan ini mayoritas akan didorong oleh bisnis connectivity pada segmen mobile maupun fixed broadband," kata Reza kepada Bisnis, dikutip Senin (18/9/2023).

Dia melanjutkan tahun ini TLKM mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar 25 persen dari total pendapatan. Capex ini digunakan untuk mengembangkan bisnis mobile maupun fixed broadband, baik untuk mengakuisisi pelanggan baru maupun untuk mempertahankan kualitas layanan.

"Sebagian dari capex akan digunakan untuk pengembangan bisnis lainnya, seperti data center, tower, serta bisnis digital lainnya," ucapnya.

Sebagai informasi, sepanjang 2022 TLKM mencatatkan pendapatan Rp147,3 triliun. Pendapatan ini meningkat 2,86 persen year on year (yoy) dibandingkan periode yang sama tahun 2021 sebesar Rp143,21 triliun.

Pendapatan TLKM didorong oleh pendapatan telepon selular sebesar Rp12,05 triliun, telepon tidak bergerak Rp1,53 triliun, pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informatika sebesar Rp69 triliun, dan pendapatan Indihome sebesar Rp28,02 triliun.

Akan tetapi, laba bersih TLKM turun 16,18 persen menjadi Rp20,75 triliun, dari sebelumnya Rp24,76 triliun.

Sementara itu, hingga semester I/2023 TLKM telah membukukan pendapatan Rp73,47 triliun. Pendapatan ini naik tipis 2,07 persen secara tahunan.

Adapun laba bersih TLKM juga turun di semester I/2023 menjadi Rp12,75 triliun. Laba bersih ini turun 4,16 persen secara tahunan dari Rp13,31 triliun.

Dari sisi kinerja saham, Analis Samuel Sekuritas Jonathan Guyadi dan Brandon Boedhiman dalam risetnya menjelaskan, pihaknya masih mempertahankan pandangan positif terhadap TLKM. Samuel Sekuritas yakin dominasi TLKM di pasar telco akan membantu mendukung pertumbuhan dan profitabilitasnya dalam jangka panjang.

"Kami mempertahankan peringkat beli untuk TLKM dengan target price sebesar Rp4.500," tulis Samuel Sekuritas.

Risiko untuk saham Telkom atau TLKM menurutnya akan datang dari persaingan yang semakin ketat di sektor telekomunikasi.

Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Senin (18/9/2023), saham TLKM terpantau melemah 0,54 persen atau 20 poin ke level harga Rp3.700. Sepanjang sesi, TLKM diperdagangkan pada rentang harga Rp3.690 hinga Rp3.720. Adapun kapitalisasi pasar TLKM hingga berita ini ditulis mencapai Rp366,53 triliun.

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, saham TLKM terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA5 disertai volume untuk menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50.

Saham TLKM mendapatkan rekomendasi beli di area sekitar Rp3.700 dengan target jual di Rp3.830 hingga Rp3.930. Sedangkan cut loss di Rp3.670.

___

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper