Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Melaju Kencang Sekalipun FOMC Melintang, PGEO, AMMN dan BRPT Jadi Incaran

Saham PGEO, BRPT dan AMMN menjadi incaran saat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan.
Rizqi Rajendra
Rizqi Rajendra - Bisnis.com
Senin, 18 September 2023 | 09:30
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (26/7/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melesat 0,21 persen atau 15 poin ke posisi 6.999 pada saat pembukaan perdagangan, Senin (18/9/2023). Saham PGEO, BRPT dan AMMN menjadi incaran saat indeks komposit mengalami kenaikan.

Penguatan IHSG pada pagi ini ditopang oleh 182 yang mengalami kenaikan. Di sisi lain terdapat 161 saham yang melemah dan 216 saham yang stagnan. Adapun investor tercatat meakukan 59.500 transaksi saham hanya dalam 4 menit setelah pasar dibuka.

Dari transaksi tersebut, ada 1.342 miliar saham yang berpindah dengan perkiraan nilai transaksi mencapai Rp528 miliar. Beberapa saham yang aktif diperdagangkan diantaranya adalah PGEO dengan nilai Rp57 miliar. Lalu AMMN dan BRPT dengan masing-masing sebesar Rp52,8 miliar dan Rp41,9 miliar.

Di sisi lain, ada beberapa saham yang mengalami penguatan signifikan seperti TGUK dengan kenaikan 30 persen. Disusul oleh LEAD yang naik 13,7 persen, serta CUAN milik Prajogo Pangestu yang mencapai 9,84 persen.

Nasib terbalik dirasakan oleh beberapa saham yang mengalami pelemahan signifikan. Diantaranya adalah MSIN sebesar 8,26 persen, VTNY 7,59 persen, dan AEGS 5,88 persen.

Sementara itu, Tim Riset Phintraco Sekuritas mengatakan pelaku pasar akan memperhatikan FOMC The Fed pada 19-20 September 2023 pekan ini. "The Fed diperkirakan akan menahan sukubunga acuan, menyusul data terbaru AS yang relatif membaik," tulis Tim Riset Phintraco Sekuritas, dikutip Senin (18/9/2023). 

Selain The Fed, BI juga diyakini akan kembali menahan suku bunga acuan di 5,75 persen pada 20-21 September 2023. Phintraco Sekuritas memperkirakan support IHSG pekan ini berada pada level 6.930, dengan resistance di level Rp7.202. 

Adapun Pada perdagangan Jumat lalu (15/9/2023), IHSG kembali menguji resistance 7.000, tetapi terbentuk upper shadow yang tinggi. Secara teknikal, IHSG membentuk Stochastic RSI dan MFI yang relatif bergerak naik dan terbentuknya golden cross pada MACD. IHSG diperkirakan berfluktuasi dalam rentang support-resistance 6.930-7.020 pada pekan ini

Senada dengan Phintraco yang pesimis, tim Analis MNC Sekuritas pun menilai apabila IHSG tidak mampu menembus 7.020 hari ini, maka pergerakan IHSG rawan terkoreksi ke rentang 6.737-6.846.

"Pada skenario terbaiknya, IHSG masih berpeluang menguat untuk menguji kembali 7.072, di mana IHSG akan mengalami ekstensi ke rentang area 7.025-7.037," ujar Tim Analis MNC Sekuritas dalam riset pada Senin, (18/9/2023).  

Pada perdagangan hari ini, IHSG diprediksi memiliki level support di 6.869, dan 6.823 sementara itu level resistance di 7.020, dan 7.053.

Pada penutupan perdagangan pekan lalu, Jumat, (18/9/2023), IHSG ditutup di zona hijau dengan penguatan 0,34 persen ke level 6.982. IHSG diprediksi bergerak sideways jelang pertemuan Bank Sentral AS Federal Reserve (The Fed) yakni Federal Open Market Committee (FOMC) pada 19-20 September 2023.

Analis RHB Sekuritas Muhammad Wafi mengatakan, IHSG terlihat kembali melakukan rebound dari support garis MA20 dengan kicking candle disertai volume. Pergerakan IHSG hari ini diprediksi berada di kisaran 6.875 hingga 7.000.

Selama bertahan di atas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali membuat Higher High (HH) level dan melanjutkan fase bullish-nya.

"Namun jika breakdown support garis MA20 maka berpeluang untuk menguji support garis MA50 dan mengonfirmasi fase sideways-nya" ujar Wafi dalam riset, Senin, (18/9/2023).

Rekomendasi saham pilihan RHB Sekuritas hari ini:

PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM)

Wafi mengatakan, PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk. (TLKM) terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA5 disertai volume untuk menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50.

Saham TLKM mendapatkan rekomendasi beli di area sekitar Rp3.700 dengan target jual di Rp3.830 hingga Rp3.930. Sedangkan cut loss di Rp3.670.

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI)

Selanjutnya, PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) terlihat melakukan rebound dengan kicking candle dan breakout resistance garis MA5 disertai volume untuk menguji resistance garis MA20. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka berpeluang untuk kembali membuat Higher High (HH) level dan melanjutkan fase bullishnya.

Rekomendasi beli disematkan untuk saham BMRI di area sekitar Rp5.875 dengan target jual di Rp6.150 hingga Rp6.300. Sementara itu, cut loss di level Rp5.775.

PT Avia Avian Tbk. (AVIA) 

Emiten konglomerat Hermanto Tanoko, PT Avia Avian Tbk. (AVIA) terlihat melakukan rebound dan breakout resistance garis MA5 disertai volume untuk menguji resistance garis MA20 sekaligus resistance bearish channel-nya. Jika mampu breakout resistance garis MA20 maka akan mengonfirmasi sinyal reversal dari fase bearish untuk menguji resistance garis MA50.

RHB Sekuritas merekomendasikan beli untuk saham AVIA di sekitar Rp585 dengan target jual di Rp625 hingga Rp650. Sedangkan cut loss di level Rp565.

PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI)

Terakhir, RHB Sekuritas merekomendasikan PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk. (BIPI) yang disebut terlihat melakukan rebound dan bertahan di atas garis MA20 dengan doji candle disertai volume. Selama bertahan di atas garis MA20 maka berpeluang untuk kembali rebound dan membuat Higher High (HH) level untuk menguji resistance garis MA50.

Saham BIPI mendapatkan rekomendasi beli di area sekitar Rp109 dengan target jual di Rp119 hingga Rp131. Sementara itu cut loss di Rp104.

Disclaimer: berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Bisnis.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Rizqi Rajendra
Editor : Pandu Gumilar
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper