Bisnis.com, SEMARANG - Batang Industrial Park (BIP), kawasan industri milik PT Intiland Development Tbk (DILD), menargetkan pengembangan infrastruktur pendukung dapat rampung pada 2024. Adapun, operasional penuh BIP diperkirakan pada 2026.
"Karena tahun 2024 itu tenant masih mulai proses konstruksi. Butuh waktu setahun dua tahun, jadi operasional penuhnya masih dua tahun lagi," jelas Achmad Andi Yusuf, Project Manager BIP dikutip Jumat (8/9/2023).
Achmad melanjutkan, kesiapan infrastruktur penunjang kawasan ditarget rampung pada tahun 2024 mendatang. Saat ini, kesiapan infrastruktur telah mencapai 90 persen.
"Secara keseluruhan udah kami penuhi semua, air bersih, Waste Water Treatment (WWTP). Pekerjaan utama sekarang tinggal cut and fill karena konturnya perbukitan," jelasnya saat ditemui Bisnis di Kabupaten Batang.
BIP yang berdiri di atas lahan PT Perkebunan dan Industri Segajung memang punya kontur berbukit. Namun demikian, Achmad bersama timnya telah melakukan proses perataan. Hasilnya, kontur kemiringan jalan di dalam kawasan tidak sampai tiga persen.
Untuk menanggulangi kontur berbukit tersebut, BIP mendirikan dinding penahan atau retaining wall di lahan siap pakai yang ditawarkan ke tenant.
Baca Juga
Selain kondisi lahan, BIP telah menjalin koordinasi dengan PT PLN (Persero) buat memenuhi kebutuhan energi yang diperkirakan bakal mencapai puncaknya di 15 MW.
"Untuk air kapasitas yang dibutuhkan sekitar 500 liter/detk. Saat ini masih kurang, tapi kami akan tambahkan secara bertahap. Gas juga akan bekerjasama dengan supplier, tergantung kebutuhan tenant kami," jelas Achmad.
BIP sendiri menempati lahan seluas 500 ha dengan pengembangan yang terbagi dalam dua tahap. Pada pengembangan tahap pertama, lahan seluas 287 hektare telah disiapkan. Direktur BIP Wihardi Hosen menyebut sudah ada enam tenant yang masuk, salah satunya PT Nestle Indonesia yang menempati lahan seluas 20 hektare.
"Prospek Batang sangat bagus, sangat menarik, nyari setiap minggu ada potential buyer yang datang. Mostly paling banyak dari China dan Taiwan," jelas Wihardi Hosen saat ditemui Bisnis di Kabupaten Magelang beberapa waktu lalu.
Wihardi menambahkan, BIP bakal menyasar industri manufaktur kelas menengah. Adapun beberapa sektor yang menjadi incaran BIP antara lain sektor tekstil, garmen, aksesoris, juga sepatu.