Bisnis.com, JAKARTA - Investor ulung Indonesia Lo Kheng Hong menjual saham GJTL tetapi masih mempertahankan kepemilikan jumlah saham pada PT Intiland Development Tbk. (DILD).
Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Juli 2023, pria yang akrab disapa Pak Lo itu memegang saham DILD sebesar 686.416.700 atau setara 6,62 persen dari total saham. Jumlah tersebut masih sama dengan kepemilikannya di bulan sebelumnya.
Adapun hal tersebut menandakan bahwa investor kawakan tanah air itu tidak menjual sedikit pun saham DILD miliknya, berbanding terbalik dengan keputusannya untuk menjual sebagian besar saham PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL) yang dimilikinya.
Selain Lo Kheng Hong, beberapa pihak yang turut mengoleksi saham perusahaan pengembang properti ini CGS-CIMB Securities Singapore yang memegang sebesar 1.557.077.600 saham atau setara 15,02 persen.
Kemudian ada PT Bina Yatra Sentosa dengan total kepemilikan saham sebesar 1.240.489.375 atau setara 11,97 persen dan perusahaan swasta asal Singapura, Bali Private Villa (s) PTE. LTD. yang memegang saham sebesar 775.911.150 atau 7,48 persen.
Jajaran direksi hingga komisaris DILD terpantau juga mempertahankan kepemilikan sahamnya di perusahaan. Direktur Utama PT Intiland Development Tbk. (DILD) Hendro Gondokusumo tercatat memiliki saham sebanyak 238.050.432 atau 2,3 persen.
Baca Juga
Selanjutnya ada Wakil Direktur Utama DILD Suhendro Prabowo yang mencatat kepemilikan saham sebanyak 219.683.834 atau setara 2,12 persen. Masih dari jajaran direksi, nama pemilik Intiland Utama Gondokusumo muncul dengan kepemilikan sebanyak 153.778.684 saham atau setara 1,48 persen.
Sementara itu, dari jajaran komisaris, Jahya Asikin tercatat sebagai pemilik dari 219.683.834 saham perseroan. Lalu ada Sinarto Dharmawan dengan total kepemilikan sebanyak 65.907.430 saham.
Sebelumnya, emiten properti tersebut berhasil mencatat kenaikan pendapatan usaha sebesar 160,25 persen menjadi Rp2,49 triliun pada semester I/2023 dari periode sama tahun sebelumnya sebesar Rp960,4 miliar.
Kenaikan pendapatan berhasil membuat perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp39,13 miliar sepanjang semester I/2023, dari sebelumnya mencatat rugi bersih semester I/2022 sebesar Rp162,92 miliar.
Sementara itu, berdasarkan data RTI Business hingga pukul 10.55 WIB, saham DILD terpantau stagnan atau berada pada posisi yang sama seperti penutupan perdagangan sebelumnya, yaitu pada posisi Rp224 per lembar saham.
Adapun secara year-to-date, saham DILD telah mengalami pertumbuhan sebesar 29,82 persen.