Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Berpeluang Menguat Meski Kenaikan Suku Bunga The Fed Membayangi

Harga emas masih bertahan di posisi tinggi meski The Fed kembali memberi sinyal untuk kembali menaikan suku bunga.
Harga emas masih bertahan di posisi tinggi meski The Fed kembali memberi sinyal untuk kembali menaikan suku bunga. /Bloomberg
Harga emas masih bertahan di posisi tinggi meski The Fed kembali memberi sinyal untuk kembali menaikan suku bunga. /Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA — Harga emas masih mampu mempertahankan penguatannya dan berpeluang untuk kembali naik meski dibayangi spekulasi kenaikan suku bunga The Fed lebih lanjut.

Mengutip data Bloomberg, Sabtu (9/9/2023), harga emas Comex terpantau mencatat kenaikan tipis 0,01 persen atau 0,20 poin ke US$1.942,70 per troy ons.

Sementara itu, harga emas Spot justru turun 0,03 persen atau 0,60 poin ke US$1.919,08 per troy ons.

Analis MIFX menyebutkan harga emas masih mampu mempertahankan penguatan pada akhir perdagangan Jumat (8/9/2023) dan masih mampu mempertahankan penguatan meski spekulasi kenaikan suku bunga di Amerika Serikat (AS) kembali muncul.

Bank sentral AS (The Fed) akan mengumumkan suku bunga pada 21 September (waktu AS) mendatang. Pelaku pasar melihat adanya probabilitas sebesar 93 persen suku bunga tidak akan dinaikkan, berdasarkan data dari perangkat FedWatch milik CME Group.

Namun, pada November, probabilitas kenaikan suku bunga kini berada di atas 40 persen, naik ketimbang awal pekan lalu di kisaran 33 persen. Rilis data dari Amerika Serikat memperkuat spekulasi tersebut.

"Harga emas yang masih mampu menguat menjadi indikasi pelaku pasar menanti rilis data ekonomi AS lebih lanjut. Pada pekan depan ada rilis data inflasi berdasarkan consumer price index [CPI] yang menjadi perhatian utama," ungkap analis, dikutip Sabtu (9/9/2023).

Sebelum rilis data tersebut, harga emas diperkirakan masih akan bergerak volatil namun masih berpeluang bergerak naik lagi.

Secara teknikal, MIFX memperkirakan harga emas Spot bisa bergerak dengan level support di US$1.919, dan US$1.917 per troy ons. Sementara jika berhasil naik bisa mencapai level resistance di US$1.927 hingga ke US$1.928 per troy ons.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Mutiara Nabila
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper