Bisnis.com, JAKARTA — Nilai tukar rupiah berisiko melemah tertekan dolar AS pada hari ini, Rabu (6/9/2023), jelang pidato pejabat The Fed pekan ini.
Direktur Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi memperkirakan mata uang rupiah fluktuatif pada hari ini, tetapi ditutup melemah di rentang Rp15.260-Rp15.320 per dolar AS.
Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat kemarin ditutup melemah ke level Rp15.270. Rupiah kompak melemah bersama mata uang Asia lainnya yang tertekan greenback.
Mengutip data Bloomberg pukul 15.00 WIB, rupiah ditutup melemah 0,20 persen ke Rp15.270 per dolar AS. Adapun indeks dolar AS menguat 0,32 persen ke 104,57.
Bersamaan dengan rupiah, yen Jepang turun 0,29 persen, dolar Singapura turun 0,47 persen, dolar Taiwan melemah 0,08 persen, won Korea Selatan turun 0,87 persen, dan peso Filipina turun 0,43 persen.
Kemudian rupee India melemah 0,29 persen, yuan China turun 0,39 persen, ringgit Malaysia turun 0,13 persen, dan baht Thailand turun 0,62 persen.
Baca Juga
Ibrahim dalam risetnya mengatakan ekspektasi bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama telah membatasi minat investor terhadap emas.
Indikator tenaga kerja dan inflasi baru-baru ini juga menunjukkan bahwa bank sentral masih perlu mempertahankan kebijakan yang ketat dalam jangka pendek.
"Pasar kini fokus pada sejumlah pembicara The Fed pada minggu ini, yang diperkirakan akan menawarkan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter sebelum keputusan suku bunga akhir bulan ini," kata Ibrahim, Selassa (5/9/2023).
Presiden Fed Dallas Lorie Logan akan berbicara pada hari Rabu, diikuti oleh Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee pada hari Kamis. Anggota komite pasar terbuka Fed John Williams dan Michelle Bowman juga akan berbicara pada hari Kamis.
Meskipun serangkaian data ekonomi yang lemah meningkatkan harapan bahwa The Fed memiliki ruang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga, bank sentral AS ini masih diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama. Hal tersebut mengingat tanda-tanda inflasi yang kaku dan aktivitas pasar tenaga kerja yang stabil baru-baru ini.
Dari dalam negeri, lembaga pemeringkat Fitch Kembali mempertahankan Sovereign Credit Rating Republik Indonesia pada BBB dengan outlook stabil pada 1 September 2023. Keputusan ini mempertimbangkan prosfek pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam jangka menengah yang baik serta rasio utang pemerintah terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) yang rendah.
Disisi lain, Fitch melihat masih ada sejumlah tantangan yang perlu direspon, yaitu penerimaan pemerintah yang masih rendah serta beberapa indikator struktural, termasuk indikator tata kelola yang relatif lebih rendah dibandingkan negara-negara lain pada peringkat yang sama.
Pada laporannya, Fitch menilai ekonomi Indonesia diperkirakan tumbuh 5 persen pada 2023 didukung oleh konsumsi domestik yang solid, di tengah pelemahan ekspor dan eskalasi risiko dari tertahannya pemulihan ekonomi China.
Selain itu, Pemilu pada 2024 diperkirakan tidak memengaruhi investasi, bahkan belanja Pemilu partai dapat berkontribusi positif terhadap pertumbuhan ekonomi dalam enam bulan ke depan.
Simak pergerakan rupiah hari ini secara live.
Rupiah ditutup melemah 32 poin atau 0,21 persen menjadi Rp15.302 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,10 persen ke level 104.706.
Pukul 14.01 WIB, rupiah turun 35,5 poin atau 0,23 persen menjadi Rp15.305,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,11 persen ke level 104,696.
Pukul 12.05 WIB, rupiah turun 31,5 poin atau 0,21 persen menjadi Rp15.301,5 per dolar AS.
Indeks dolar AS terkoreksi 0,10 persen ke level 104,702.
Pukul 10.02 WIB, rupiah turun 31,5 poin atau 0,21 persen menjadi Rp15.301,5 per dolar AS.
Rupiah melemah bersama mata uang Asia linnya, seperti won Korea Selatan turun 0,09 persen, rupee India turun 0,35 persen, ringgit Malaysia turun 0,23 persen.
Pukul 09.00 WIB, rupiah turun 40 poin atau 0,26 persen menjadi Rp15.310 per dolar AS.
Indeks dolar AS naik 0,06 persen ke level 104,875.