Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Emas Jatuh Tertekan Dolar AS, Waspada Arah The Fed

Harga emas tertekan penguatan dolar AS karena investor mencari lindung nilai terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global menjelang pernyataan The Fed.
Harga emas tertekan penguatan dolar AS karena investor mencari lindung nilai terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global menjelang pernyataan The Fed. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti
Harga emas tertekan penguatan dolar AS karena investor mencari lindung nilai terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global menjelang pernyataan The Fed. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti

Bisnis.com, JAKARTA - Harga emas tergelincir ke level terendah satu minggu pada akhir perdagangan Selasa (5/9/2023), di tengah meningkatnya imbal hasil obligasi dan lonjakan dolar AS.

Harga emas tertekan penguatan dolar AS karena investor mencari lindung nilai terhadap kekhawatiran pertumbuhan ekonomi global menjelang serangkaian pembicara Federal Reserve minggu ini, mengutip Antara.

Harga emas paling aktif untuk pengiriman Desember di Divisi Comex New York Exchange, jatuh US$14,50 atau 0,74 persen, menjadi ditutup pada US$1.952,60 per ounce, setelah diperdagangkan menyentuh tertinggi sesi di 1.972,60 dan terendah di 1.950,60.

Kekhawatiran terhadap pertumbuhan global, khususnya di China dan zona euro, menyebabkan dolar menjadi aset safe-haven yang mencapai level tertinggi dalam beberapa bulan terhadap sejumlah mata uang utama lainnya, sehingga membuat emas lebih mahal bagi pembeli di luar negeri.

“Imbal hasil obligasi global meningkat tajam dan tampaknya ada kekhawatiran bahwa kekhawatiran pertumbuhan global bisa menjadi lebih buruk, dan itu membuat semua orang kembali ke dolar,” kata Edward Moya, analis pasar senior di OANDA.

Menurutnya, perlambatan pertumbuhan global pada akhirnya akan terbukti berdampak positif bagi emas dan itu hanya akan terjadi ketika pasar menjadi lebih skeptis terhadap risiko resesi AS.

Indeks dolar AS yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama saingannya, naik 0,5 persen pada 104,755 mendekati level tertinggi lima bulan. Meningkatnya imbal hasil obligasi Pemerintah AS semakin melemahkan harga emas.

Departemen Perdagangan AS pada Selasa (5/9/2023) melaporkan bahwa pesanan untuk barang-barang manufaktur AS turun tajam sebesar 2,1 persen pada Juli, penurunan pertama setelah empat kenaikan bulanan berturut-turut. Para ekonom memperkirakan penurunan 2,3 persen pada Juli.

Meskipun serangkaian data ekonomi yang lemah meningkatkan harapan bahwa The Fed memiliki ruang terbatas untuk terus menaikkan suku bunga, bank sentral masih diperkirakan akan mempertahankan suku bunga lebih tinggi untuk jangka waktu yang lebih lama, mengingat tanda-tanda inflasi yang bandel dan aktivitas pasar tenaga kerja yang stabil baru-baru ini.

"Emas tampaknya mencari katalis fundamental baru untuk memicu pergerakan signifikan berikutnya," kata Lukman Otunuga, manajer analisis pasar di FXTM, dalam komentar surelnya.

Pasar kini fokus pada sejumlah pembicara The Fed pada minggu ini, yang diperkirakan akan menawarkan lebih banyak isyarat mengenai kebijakan moneter sebelum keputusan suku bunga akhir bulan ini.

Presiden Fed Dallas Lorie Logan akan berbicara pada Rabu, diikuti oleh Presiden Fed Chicago Austan Goolsbee pada Kamis (7/9). Anggota komite pasar terbuka Fed John Williams dan Michelle Bowman juga akan berbicara pada Kamis (7/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Editor : Hafiyyan
Sumber : Antara
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper