Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Utama PT Blue Bird Tbk. (BIRD) Adrianto (Andre) Djokosoetono membeberkan strategi yang dilakukan perseroan guna meningkatkan loyalitas pelanggan. Hal tersebut seiring dengan upaya BIRD untuk terus mengerek kinerja hingga akhir tahun.
Teranyar, perseroan meluncurkan program loyalitas pelanggan yakni EZ point, sebagai bentuk layanan pelanggan Blue Bird Group yang tersedia di aplikasi MyBluebird.
"EZPoint dirancang untuk memberikan manfaat yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan pengguna setia Blue Bird. Kami memahami bahwa setiap pelanggan memiliki preferensi dan kebutuhan yang berbeda," ujar Andre dalam keterangan resmi yang diterima Bisnis, Rabu, (6/9/2023).
Mekanismenya, pelanggan yang melakukan transaksi melalui aplikasi MyBlueBird akan mendapatkan poin dan dapat ditukarkan dengan reward tertentu.
Upaya lainnya untuk meningkatkan loyalitas pelanggan, perseroan juga konsisten membagikan dividen kepada para pemegang sahamnya. Sebagaimana diketahui, BIRD telah membagikan dividen tahun buku 2022 senilai Rp180,15 miliar pada 21 Juli 2023 lalu.
Rasio pembayaran atau dividend payout ratio (DPR) Blue Bird setara 50,27 persen dari laba bersih sepanjang 2022 yang tembus Rp358,35 miliar. Adapun dividend per share sebesar Rp72 per saham.
Baca Juga
Tak hanya itu, untuk mengetahui kondisi riil di lapangan, Andre yang baru saja diangkat menjadi Direktur Utama BIRD selama kurang lebih tiga bulan itu juga mengatakan bakal lebih sering blusukan untuk meninjau infrastruktur, dan menemui para mitra pengemudi maupun pelanggan Blue Bird.
Andre mengatakan bakal melanjutkan manuver Direktur Utama BIRD sebelumnya yakni Sigit Djokosoetono, salah satunya dengan turun gunung menyamar menjadi sopir taksi Blue Bird.
"Jadi itu pasti kami lanjutkan, blusukan kami bukan hanya sebagai driver, tetapi juga ke mana-mana, karena infrastruktur kami juga banyak misalnya pool, outlet dan lain lain,” ujar Andre saat ditemui di kantornya pada Senin, (17/7/2023) lalu.
Menurut Andre, kegiatan blusukan atau menyamar jadi sopir taksi tersebut sudah sering dilakukan oleh jajaran direksi Blue Bird terdahulu, dan telah menjadi agenda rutin perseroan.
Menilik kinerja keuangannya, BIRD mencatatkan laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp259,45 miliar pada semester I/2023 atau naik 77,48 persen secara year-on-year (yoy) dibanding semester I/2022 sebesar Rp146,18 miliar.
Melesatnya laba bersih didorong kenaikan pendapatan 35,13 persen yoy menjadi Rp2,09 triliun dibanding periode sama 2022 sebesar Rp1,54 triliun.
Secara rinci berdasarkan segmen, pendapatan BIRD ditopang oleh segmen taksi yang berkontribusi Rp1,57 triliun dan non taksi sebesar Rp546,95 miliar. Pendapatan itu dikurangi biaya eliminasi sebesar Rp27,45 miliar.