Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat, Saham GOTO, AMMN, BMRI Ikut Naik

IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (31/8/2023). Saham GOTO, BMRI, hingga AMMN ikut dibuka menguat.
IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (31/8/2023). Saham GOTO, BMRI, hingga AMMN ikut dibuka menguat. Bisnis/Himawan L Nugraha
IHSG dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis (31/8/2023). Saham GOTO, BMRI, hingga AMMN ikut dibuka menguat. Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan hari ini, Kamis  (31/8/2023). Saham GOTO, BMRI, hingga AMMN ikut dibuka menguat pagi ini.

Berdasarkan data Bloomberg, pada pukul 09.00 WIB, IHSG dibuka menguat pada posisi 6.974,4 atau naik 0,11 persen. IHSG sempat bergerak di rentang 6.982-6.970 sesaat setelah pembukaan.

Tercatat, 170 saham menguat, 123 saham melemah, dan 240 saham bergerak di tempat. Kapitalisasi pasar IHSG terpantau menjadi Rp10.306 triliun.

Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menjadi salah satu saham yang dibuka menguat pagi ini dengan peningkatan 1,10 persen ke level Rp92.

Emiten big caps lain yang juga menguat adalah PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI) naik 0,42 persen ke Rp6.000, dan PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) naik 0,67 persen ke level Rp4.530.

Sebelumnya, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan mengatakan IHSG membentuk pola shooting star di Rabu (30/8/2023) bersamaan dengan indikasi overbought pada Stochastic RSI. Hal tersebut mengindikasikan kondisi rawan koreksi di Kamis (31/8/2023). 

Valdy menyarankan investor untuk hati-hati terhadap potensi tutup gap ke 6.950 di Kamis (31/8/2023).

Dari eksternal, data-data ekonomi terbaru di AS dan Eropa berpotensi mempengaruhi pandangan pasar terhadap arah kebijakan moneter suku bunga dari The Fed dan ECB. Di AS, pasar justru merespon positif data-data ekonomi yang berada di bawah ekspektasi.

Dari regional, indeks manufaktur Tiongkok diperkirakan masih berada di bawah 50 (diperkirakan 49,4 di Agustus 2023) kondisi ini mengindikasi bahwa aktivitas manufaktur di Tiongkok masih terkontraksi di Agustus 2023.

Sementara itu, dari dalam negeri, fokus pelaku pasar tertuju pada data inflasi yang dijadwalkan rilis Jumat (1/9). Inflasi diperkirakan naik ke kisaran 3,3 persen yoy di Agustus 2023. Artinya masih berada dalam rentang asumsi APBN 2023 di 2 persen-4 persen yoy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Hafiyyan
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper