Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bos Vale Indonesia (INCO) Borong 10.000 Saham

Abu Ashar, Direktur Vale Indonesia, melakukan pembelian saham INCO pada 25 Agustus 2023 di harga Rp5.950.
Abu Ashar, Direktur Vale Indonesia, melakukan pembelian saham INCO pada 25 Agustus 2023 di harga Rp5.950.
Abu Ashar, Direktur Vale Indonesia, melakukan pembelian saham INCO pada 25 Agustus 2023 di harga Rp5.950.

Bisnis.com, JAKARTA - Salah satu direksi emiten pertambangan dan pengolahan nikel PT Vale Indonesia Tbk. (INCO) memborong saham perusahaan.

Abu Ashar, Direktur Vale Indonesia, melakukan pembelian saham INCO pada 25 Agustus 2023 di harga Rp5.950. Oleh karena itu, nilai transaksi mencapai Rp50,95 juta. Status kepemilikan saham ialah langsung.

"Setelah transaksi, Abu Ashar memegang 22.000 saham INCO atau setara 0,22 persen dibandingkan sebelumnya 12.000 saham atau 0,12 persen," papar manajemen INCO dalam laporan tertulis, dikutip Kamis (31/8/2023).

Transaksi saham INCO oleh direksi tersebut terjadi di tengah rencana MIND ID mengakuisisi saham INCO.

PT Mineral Industri Indonesia (Persero) atau MIND ID telah menyiapkan dana sekitar Rp7 triliun untuk akuisisi sisa kewajiban divestasi saham INCO. Dana akuisisi dari holding tambang pelat merah itu rencananya akan menggunakan uang kas internal. 

Direktur Keuangan MIND ID Akhmad Fazri mengatakan, arus kas holding tambang belakangan terbilang positif untuk dapat membiayai sendiri aksi korporasi tersebut. Beberapa anggota holding membagikan dividen cukup besar seiring dengan siklus komoditas 3 tahun terakhir. 

“Mungkin dari internal cash kita karena dari dividen PT Freeport Indonesia sudah cukup besar,” kata Akhmad saat ditemui di DPR, Jakarta, Selasa (29/8/2023). 

Kendati demikian, Akhmad menegaskan aksi korporasi untuk akuisisi sisa kewajiban divestasi itu bakal dilakukan sejauh MIND ID mendapat kepastian sebagai pengendali aset tambang nikel terintegrasi di luasan konsesi 118.017 hektare (ha) milik INCO

“Sepanjang kita kendali dan kita bisa mengarahkan bisnis dari pengembangan, menjalankan aspirasi pemerintah untuk hilirisasi, arahnya kan ke situ,” kata dia.

Saat ini, mayoritas saham INCO dipegang oleh VCL dengan porsi mencapai 44,3 persen. Adapun, VCL dimiliki 100 persen oleh Vale S.A. Sisanya, kepemilikan INCO dipegang oleh MIND ID sebesar 20 persen, Sumitomo Metal Mining Co. Ltd. (SMM) 15 persen, dan publik 20,7 persen.   

“VCL dan SMM bersedia melepas sampai 14 persen saham sehingga MIND ID akan menjadi pemegang saham terbesar di INCO,” kata Plt. Direktur Jenderal Minerba Kementerian ESDM Muhammad Wafid saat rapat dengar pendapat (RDP) dengan Komisi VII, Selasa (29/8/2023). 

Lewat negosiasi terakhir, VCL diketahui bersedia untuk melepas 10,5 persen sahamnya sehingga kepemilikan di INCO menjadi 33,29 persen. Selanjutnya, SMM siap melepas 3,5 persen porsi sahamnya sehingga kepemilikannya menjadi 11,53 persen.

Dengan pelepasan sebagian saham dua entitas asing itu, MIND ID bakal memegang saham mayoritas INCO menjadi 34 persen. 

Dalam akuisisi sebelumnya, besaran investasi MIND ID untuk akuisisi 20 persen saham INCO pada 2020 lalu mencapai angka US$372 juta (Rp2.780 per saham). 

Per 30 Juni 2023, harga saham INCO sudah menyentuh Rp6.300 per lembar (net interest MIND ID 20 persen sama dengan US$833 juta). 

Adapun, dividen yang diterima MIND ID dari 2019 sampai dengan 2023 mencapai US$30,8 juta setara dengan Rp301,61 miliar. 

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper