Bisnis.com, JAKARTA - Saham emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) mengalami penurunan terendah sejak awal tahun, yakni menyentuh level Rp83 pada perdagangan hari ini. Analis menjelaskan terdapat beberapa faktor yang membuat saham GOTO terus mengalami penurunan, meskipun perusahana teknologi berbasis kendaraan itu telah membukukan perbaikan kinerja.
Deputy Head of Research Sucor Sekuritas Paulus Jimmy menjelaskan penurunan harga saham GOTO pada beberapa hari perdagangan terakhir diakibatkan investor yang khawatir akan peningkatan kompetisi di segmen bisnis e-commerce.
"Hal ini terutama terlihat setelah Sea Limited, induk usaha dari Shopee mengumumkan akan fokus pada investment in growth," kata Jimmy kepada Bisnis, Senin (28/8/2023).
Dia melanjutkan, investment in growth ini banyak diartikan bahwa Shopee akan kembali menaikkan biaya promosi dan marketing, dengan tujuan untuk menjaga atau menaikkan pangsa pasar.
"Ini ditakutkan akan memperparah kondisi persaingan industri, terutama untuk GOTO yang masih dalam mode pengurangan biaya [cost cutting]," ucapnya.
Sementara itu, Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova dalam risetnya memberikan rating hold atau speculative buy untuk saham GOTO pada rentang harga Rp81-Rp83, dengan target harga terdekat di Rp92.
Baca Juga
Menurut Ivan, GOTO bergerak di atas support krusial Rp81 dan masih berpeluang rebound selama harga tetap di atas level tersebut. Dia melanjukan, indikator MACD menandakan momentum bearish terhadap saham GOTO.
Sebagai informasi, pada penutupan perdagangan hari ini, saham GOTO ditutup menguat 1,19 persen ke level Rp85 per saham. Saham GOTO diperdagangkan pada rentang Rp83-Rp85 per saham hari ini.
Sebelumnya, sepekan terakhir saham GOTO ditutup berada pada zona merah. Saham GOTO melemah 3,41 persen selama sepekan, dan melemah 23,42 persen selama sebulan.
Investor asing melakukan penjualan sebesar Rp15,58 miliar di seluruh pasar terhadap saham GOTO hari ini. Kapitalisasi pasar GOTO parkir pada posisi Rp100,67 triliun.