Bisnis.com, JAKARTA — Perdagangan saham hari ini Senin, (28/8/2023) diramaikan dengan transaksi jumbo sejumlah emiten Grup Sinarmas di pasar negosiasi. Nilai transaksi crossing tersebut mencapai Rp1,68 triliun.
Mengutip data D'Origin, hari ini terdapat transaksi crossing saham PT Sinarmas Multiartha Tbk. (SMMA) di pasar negosiasi dengan nilai Rp1,39 triliun. Sebanyak 1,08 juta saham SMMA ditransaksikan dengan di harga Rp12.771. Sinarmas Sekuritas tercatat sebagai broker dalam transaksi tersebut.
Transaksi crossing selanjutnya melibatkan saham PT Bank Sinarmas Tbk. (BSIM) senilai Rp298,20 miliar. Transaksi atas 3,41 juta lot saham itu terjadi di harga Rp298,20 miliar dengan Sinarmas Sekuritas sebagai broker yang memfasilitasi transaksi.
Crossing saham adalah transaksi antara dua investor dengan menggunakan broker yang sama atas saham yang sama. Nilai jual beli antar investor menggunakan harga negoisiasi. Belum ada penjelasan ke bursa atas transaksi jumbo dalam grup keuangan Sinarmas ini.
Adapun transaksi crossing lain yang turut terjadi hari ini adalah pada saham BBCA di harga Rp9.221. Nilai transaksi ini mecapai Rp290,08 miliar. Sepanjang sesi, saham PT Bank Central Asia Tbk. diperdagangkan di rentang harga Rp9.200 sampai Rp9.250 dan ditutup terkoreksi 0,81 persen ke Rp9.200 per lembarnya.
Besarnya transaksi crossing hari ini turut memicu nilai foreign net buy sebesar Rp1,37 triliun di semua pasar. Saham yang paling banyak diborong asing hari ini adalah BMRI sebesar Rp95,5 miliar.
Baca Juga
IHSG ditutup menguat sebesar 26,2 poin atau naik 0,38 persen ke level 6.921. Sektor basic materials dan energi menjadi sektor dengan kenaikan tertinggi, masing-masing sebesar 1,45 persen dan 1,00 persen. Sementara itu, sektor transportasi dan logistik terkoreksi paling dalam sebesar 2,39 persen.
Pilarmas Investindo Sekuritas dalam risetnya menyebutkan penguatan IHSG dipengaruhi oleh sentimen optimisme Bank Indonesia (BI) yang meyakini inflasi terkendali di 2,9 persen dan inflasi inti di 2,5 persen pada akhir 2023.
Penurunan inflasi yang makin terkendali dipengaruhi oleh kerja sama pengendalian inflasi sektor pangan, permintaan yang teratur, tingkat kenaikan harga barang impor yang rendah, dan ekspektasi inflasi yang tetap terjaga.
Selain di dalam negeri, bursa di kawasan Asia dan Amerika Serikat juga kompak menguat. Hal ini disebabkan oleh keuntungan industri di China yang perlahan membaik, pada Juli 2023 tercatat penurunan keuntungan sebesar 15,5 persen year on year atau menurun daripada Juni 2023 yang sebesar 16,8 persen year on year.
Selain itu, Jerome Powell pada Simposium Jackson Hole mengatakan bahwa The Fed akan tetap menaikkan suku bunga dengan hati-hati dan kemungkinan kenaikkan masih berlangsung. Berdasarkan hasil suara, hingga hari ini 80,5 persen pelaku pasar optimistis suku bunga tetap dipertahankan, sedangkan 19,5 persen masih tetap pada pertimbangan bahwa suku bunga akan dinaikan lagi.