Bisnis.com, JAKARTA – Jumlah konsesus analis Bloomberg yang berani all-in di saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel kian bertambah.
Dalam konsensus analis Bloomberg pada Juli lalu, 100 persen analis yang terdiri dari 18 sekuritas merekomendasikan beli dengan target harga rata-rata mencapai Rp937 per saham. Dengan begitu terdapat potensi upside sebesar 38 persen jika dibandingkan dengan harga saat itu Rp675, Jumat (7/7/2023).
Genap sebulan, jumlah sekuritas yang berani menaruh rekomendasi beli bagi Mitratel bertambah menjadi 23 perusahaan. Adapun yang merekomendasikan jual atau tahan tidak ada sama sekali.
Konsesus sepakat saham MTEL setidaknya dapat menyentuh harga rata-rata sebesar Rp915. Terdapat potensi kenaikan 25 persen dibandingkan penutupan kemarin, Senin (21/8/2023), sebesar Rp720.
Beberapa sekuritas yang merekomendasikan beli saham MTEL diantaranya adalah Macquarie dengan target Rp900, Mandiri Sekuritas Rp1.000, dan JP Morgan sebesar Rp910.
Pertaruhan para pemain kakap itu kini mulai terasa, sebab saham MTEL dalam sebulan terakhir telah menunjukkan reli dengan penguatan sebesar 10 persen. Adapun pada pembukaan perdagangan sesi I hari ini, saham anak usaha Telkom itu mengalami penguatan 2,1 persen ke posisi Rp730.
Baca Juga
Penguatan saham Mitratel ditengarai oleh hasil kinerja Semester I/2023 yang mengalami peningkatan. Pendapatan anak usaha Telkom ini tercatat meningkat menjadi Rp4,12 triliun di semester I/2023. Pendapatan ini naik 10,82 persen dibandingkan semester I/2022 dari Rp3,72 triliun.
Kinerja pendapatan MTEL ini didorong oleh pendapatan sewa menara sebesar Rp3,82 triliun, pendapatan jasa konstruksi sebesar Rp295,8 miliar, serta pendapatan jasa dan sewa listrik senilai Rp6,2 miliar.
Alhasil, laba tahun berjalan MTEL pun meningkat menjadi 1,02 triliun, atau naik 14,66 persen dari Rp891,5 miliar secara tahunan atau year on year. Sementara itu, laba per saham dasar MTEL juga ikut meningkat menjadi Rp12, dari Rp11 per saham secara yoy.
Morgan Stanley dalam laporan riset terbarunya memperkirakan laba bersih MTEL mampu menembus Rp2,05 triliun atau tumbuh 15 persen yoy. Senada dengan Morgan Stanley, Trimegah Sekuritas yang merupakan broker lokal juga memproyeksi laba bersih tembus Rp2,05 triliun.
Sementara itu, BCA Sekuritas memprediksi laba bersih MTEL untuk tahun 2023 bakal mencapai Rp2,09 triliun. Adapun IndoPremier Sekuritas dan CGS-CIMB Sekuritas masing-masing melihat laba bersih MTEL dapat menembus Rp2,11 triliun dan Rp2,13 triliun, tumbuh 17 persen-18 persen dari tahun lalu.
JP Morgan memilih untuk menaikkan saham PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel setelah melihat hasil laporan keuangan. Dari semula Rp900 naik 10 poin menjadi Rp910 per saham hingga Juni 2024.
Lembaga internasioal itu bahkan memperkirakan jumlah tower MTEL pada tahun ini mencapai 37.718 tower dan 38.468 tower pada 2024. Sementara untuk, jumlah tenant akan mencapai 57.646 tenant pada 2023 dan meningkat jadi 60.754 pada 2024.
JP Morgan memperkirakan MTEL meraih laba bersih Rp2,08 triliun pada akhir 2023, dan sebesar Rp2,41 triliun pada akhir 2024.