Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mitratel (MTEL) Jajaki Penerbitan MTN hingga Rp1 Triliun

Pefindo telah memberikan peringat idAAA terhadap rencana penerbitan surat utang (medium term notes/MTN) Mitratel dengan nilai maksimal Rp1 triliun.
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel
Menara telekomunikasi Mitratel/Dok. Mitratel

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo memberikan peringkat idAAA terhadap PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk. (MTEL) atau Mitratel dan rencana penerbitan surat utang (medium term notes/MTN) maksimal Rp1 triliun.

Berdasarkan keterangan Pefindo, Selasa (8/7/2023), peringkat idAAA mencerminkan posisi pasar MTEL yang superior di industri menara telekomunikasi, visibilitas pendapatan yang kuat, serta profil keuangan yang sangat kuat.

“Namun peringkat tersebut dibatasi oleh tenancy rasio yang rendah,” tulis Pefindo.

Pefindo menegaskan peringkat dapat diturunkan jika posisi pasar Mitratel melemah secara signifikan, atau investasi yang dilakukan berdampak negatif terhadap profil bisnis atau keuangan MTEL.

Peringkat juga dapat diturunkan jika Mitratel mencatatkan pendapatan atau EBITDA yang secara signifikan lebih rendah dari yang ditargetkan, atau apabila posisi utang perseroan meningkat jauh lebih tinggi dari yang diproyeksikan tanpa dikompensasi oleh peningkatan pendapatan yang lebih besar.

Saat ini MTEL belum merilis detail penerbitan MTN. Penerbitan surat utang ini berpeluang diserap MTEL untuk refinancing. MTN tersebut akan menjadi aksi kedua penggalangan dana perseroan, setelah resmi menjadi perusahaan publik pada November 2021 dan meraih dana IPO sebesar Rp18 triliun.

Berdasarkan laporan keuangan per Juni 2023, MTEL memiliki total liabilitas yang meningkat menjadi Rp23,7 triliun pada 30 Juni 2023, dari Rp22,2 triliun pada 31 Desember 2022.

Liabilitas jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun, terdiri dari pinjaman jangka panjang mencapai Rp2,29 triliun, dan liabilitas sewa Rp255,56 miliar.

Hingga paruh pertama tahun 2023, Mitratel memiliki rasio utang berbunga terhadap EBITDA 2,37 kali, jauh di bawah kovenan perbankan 5 kali.

Mitratel pada akhir Juni 2023 membukukan kenaikan aset sebesar 1,3 persen menjadi Rp56,79 triliun yang dikontribusi oleh akuisisi dan pembangunan menara baru secara organik. Debt to equity ratio (DER) tercatat 47,3 persen yang mencerminkan rasio utang yang sehat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper