Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rencana Ekspansi Hartadinata (HRTA) Usai Masuk FTSE Index

Hartadinata Abadi (HRTA) gencar melakukan ekspansi, termasuk membidik ekspor ke UAE dan Uni Eropa seiring dengan masuknya HRTA dalam jajaran FTSE index.
Ferryadi Hartadinata founder Hartadinata (HRTA)/hartadinata
Ferryadi Hartadinata founder Hartadinata (HRTA)/hartadinata

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten perhiasan emas PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) bersiap membidik pasar ekspor baru ke Uni Emirat Arab (UEA) dan Uni Eropa, usai saham HRTA masuk dalam jajaran FTSE index micro cap.

Direktur Investor Relation Hartadinata Abadi Thendra Crisnanda mengatakan saat ini HRTA sedang melakukan rencana ekspansi berkelanjutan secara organik, salah satunya adalah pengembangan pasar ekspor baru selain India serta ekspansi jaringan toko ritel di Indonesia.

“HRTA terus mengembangkan eksplorasi pasar ekspor baru selain India yaitu Uni Emirat Arab (UEA) dan Uni Eropa,” kata Thendra kepada Bisnis, Selasa (22/8/2023).

Selain itu, Thendra mengatakan sebagai satu dari upaya ekspansi secara organik yang sedang dilakukan adalah mengikuti event bergengsi yaitu Hongkong Jewellery and Gem Fair 2023. Acara tersebut dimanfaatkan sebagai ajang memperkenalkan perusahaan dan produk HRTA sebagai salah satu perusahaan perhiasan emas dan batangan di Indonesia.

Kemudian ekspansi yang dilakukan di dalam negeri yaitu memperbanyak jaringan toko ritel milik sendiri untuk memperkuat basis ritel di Indonesia.

Sepeti yang diketahui dalam laporan keuangan semester I/2023, pendapatan HRTA didominasi oleh segmen penjualan perhiasan dan logam mulia grosir sebesar Rp5,36 triliun sementara penjualan toko tercatat sebesar Rp780,35 miliar.

Sementara itu penjualan dengan rekanan tercatat hanya sebesar US$5,36 miliar dan bunga pinjaman dan administrasi dari usaha gadai sebesar Rp29,64 miliar.

Penjualan tersebut terbang hingga 91,96 persen menjadi Rp6,17 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya yang tercatat sebesar Rp3,21 triliun.

Sementara itu, beban pokok juga ikut naik seiring dengan pencapaian penjualan. Beban pokok membengkak 134,04 persen menjadi Rp5,67 triliun dari sebelumnya yang tercatat sebesar Rp2,85 triliun.

Secara akumulasi laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp185,53 miliar atau naik 39,25 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp133,23 miliar.

Seperti diketahui, FTSE Global Equity Index Series Asia Pasific melakukan semi annual review September 2023. Financial Times Stock Exchange (FTSE) Russel Group merupakan organisasi finansial di Inggris yang memiliki spesialisasi menyediakan indeks untuk acuan pasar keuangan global.

Saham-saham penghuni indeks FTSE dinilai memiliki fundamental yang kuat dan likuiditas baik. Alhasil, saham yang masuk indeks FTSE berpotensi menjadi pertimbangan investor, terutama investor asing.

HRTA menjadi salah satu saham yang masuk dalam FTSE index micro cap. Selain HRTA ada pula saham PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS) yang masuk kategori small cap. Lalu, PT Darma Henwa Tbk. (DEWA) dan PT Energi Mega Persada Tbk. (ENRG) masuk ke micro cap.

Selain Grup Bakrie, saham PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA), PT Mitra Aktif Perkasa Tbk. (MAPA), PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN) dan PT Pertamina Geothermal Energy Tbk. (PGEO) juga masuk kategori small cap. 

Selain DEWA dan ENRG, ada 10 saham lain yang masuk dalam kategori kapitalisasi saham micro cap, yakni PT Adi Sarana Armada Tbk. (ASSA), PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU), PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk. (BJTM), PT Hartadinata Abadi Tbk. (HRTA) dan PT Hillcon Tbk. (HILL). 

Kemudian saham PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk. (IPCC), PT Industri dan Perdagangan Bintraco Dharma Tbk. (CARS), PT Krakatau Steel Tbk. (KRAS), PT Petrindo Jaya Kreasi Tbk. (CUAN) dan PT Sumber Tani Agung Resources Tbk. (STAA).

 
pangan bg

Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking

Apa yang menjadi pertimbangan utama Anda dalam memilih aplikasi mobile banking?

Seberapa sering Anda menggunakan aplikasi mobile banking?

Fitur apa yang paling sering Anda gunakan di aplikasi mobile banking?

Seberapa penting desain antarmuka yang sederhana bagi Anda?

Apa yang membuat Anda merasa nyaman menggunakan aplikasi mobile banking tertentu?

Apakah Anda mempertimbangkan reputasi bank sebelum mengunduh aplikasinya?

Bagaimana Anda menilai pentingnya fitur keamanan tambahan (seperti otentikasi biometrik)?

Fitur inovatif apa yang menurut Anda perlu ditambahkan ke aplikasi mobile banking?

Apakah Anda lebih suka aplikasi yang memiliki banyak fitur atau yang sederhana tetapi fokus pada fungsi utama?

Seberapa penting integrasi aplikasi mobile banking dengan aplikasi lain (misalnya e-wallet atau marketplace)?

Bagaimana cara Anda mengetahui fitur baru pada aplikasi mobile banking yang Anda gunakan?

Apa faktor terbesar yang membuat Anda berpindah ke aplikasi mobile banking lain?

Jika Anda menghadapi masalah teknis saat menggunakan aplikasi, apa yang biasanya Anda lakukan?

Seberapa puas Anda dengan performa aplikasi mobile banking yang saat ini Anda gunakan?

Aplikasi mobile banking apa yang saat ini Anda gunakan?

pangan bg

Terimakasih sudah berpartisipasi

Ajak orang terdekat Anda untuk berpartisipasi dalam kuisioner "Uji pemahamanmu mengenai aplikasi mobile banking"


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Artha Adventy
Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper