Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

IHSG Dibuka Menguat ke 6.870, Saham BUMI, BRMS dan HUMI Melesat

IHSG dibuka menguat ke level 6.870,558 pada perdagangan Senin (21/8/2023). Saham BUMI, BRMS dan HUMI terpantau melesat pagi ini.
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha
Pegawai beraktivitas di dekat layar yang menampilkan data saham di PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Rabu (2/8/2023). Bisnis/Himawan L Nugraha

Bisnis.com, JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat ke level 6.870,558 pada perdagangan Senin (21/8/2023). Seiring dengan menguatnya indeks, saham BUMI, BRMS dan HUMI terpantau melesat dan paling laris pagi ini.

Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI) pukul 09.02 WIB, IHSG menguat tipis 0,16 persen ke level 6.870,558 pada pembukaan perdagangan hari ini. Indeks komposit sempat mencapai posisi tertinggi di 6.876,600 dan terendah di 6.861.267 sampai pukul 09.02 WIB.

Sebanyak 150 saham dibuka menguat pada perdagangan hari ini, sementara 118 saham harus parkir di zona merah dan 286 saham lainnya masih berada di posisi yang sama dengan harga penutupan perdagangan sebelumnya.

Deretan saham paling cuan pada awal perdagangan pagi ini dipimpin oleh PT Distribusi Voucher Nusantara Tbk. (DIVA) yang harga sahamnya melesat 12,64 persen atau 44 poin ke level Rp392 per saham. Disusul oleh PT Krida Jaringan Nusantara Tbk. (KJEN) yang harga sahamnya naik 12,17 persen atau 14 poin ke level Rp129 per saham pada pembukaan perdagangan hari ini.

Diikuti oleh saham PT Graha Mitra Asia Tbk. (RELF) yang mencatat kenaikan harga saham 9,09 persen atau 8 poin ke posisi Rp96 per saham. 

Adapun, saham paling laris pada pembukaan perdagangan hari ini adalah PT Bumi Resources Tbk. (BUMI) yang telah memperdagangkan 283,7 juta saham dengan nilai transaksi yang menembus Ro40,5 miliar. Saham BUMI juga terpantau naik 7,30 persen atau 10 poin ke posisi Rp147 per saham pada pagi ini.

Di posisi selanjutnya ada PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BMRS) yang sebanyak 150,1 juta sahamnya telah ditransaksikan pada awal perdagangan hari ini. Harga saham BUMI juga terpantau naik 7,91 persen atau 14 poin ke level Rp191 per saham.

Berikutnya ada PT Humpuss Maritim Internasional Tbk. (HUMI) yang memperdagangkan 94,2 juta saham dengan nilai transaksi sebesar Rp25,7 miliar. Saham HUMI turut mengalami kenaikan sebesar 7,63 persen atau 20 poin ke posisi Rp282 per lembar saham.

Sementara saham terboncos pada pembukaan perdagangan hari ini adalah WGSH yang anjlok 9,59 persen ke level R132 per saham. Diikuti oleh AWAN dan KBLI dengan koreksi masing-masing 5,24 persen ke Rp199 dan 4,88 persen ke Rp312.

Sebelumnya, Financial Expert Ajaib Sekuritas Ratih Mustikoningsih memprediksi IHSG akan bergerak mixed di rentang 6.840-6.895 setelah sebelumnya harus ditutup melemah 0,59 atau 40,62 poin di level 6.859,91 pada perdagangan Jumat (18/8/2023).

Adapun pergerakan hari ini akan dipengaruhi oleh beberapa sentimen dari dalam negeri maupun mancanegara. Dari dalam negeri, terdapat pengaruh dari pelaporan utang pemerintah Indonesia yang mencapai Rp7,85 triliun per akhir Juli 2023 dengan rasio utang terhadap produk domestik bruto (PDB) sebesar 37,78 persen.

"Rasio utang ini turun sebesar 39,70% dari posisi Desember 2022. Dengan resio utang terhadap PDB sebesar 37.78%, tergolong lebih rendah di antara negara peers seperti Malaysia, Filipina, serta Thailand," tulisnya dalam riset harian Ajaib Sekuritas, Senin (21/8/2023).

Sementara itu, dari mancanegara, pergerakan IHSG hari ini akan dibayangi oleh inflasi tahunan di tingkat konsumen kawasan untuk kawasan Eropa yang tercatat sebesar 5,3 persen pada Juli 2023. Capaian tersebut menjadi yang terendah sejak Januari 2022 lalu. 

Senada, Head of Research Phintraco Sekuritas Valdy Kurniawan memprediksi IHSG akan bergerak fluktuatif dengan support di level 6.780 sampai dengan pivot di level 6.880. Pergerakan IHSG hari ini, ujarnya, akan dipengaruhi oleh sentimen luar negeri, di mana tiga indeks utama Wall Street melemah lebih dari 2 persen sepanjang pekan lalu. 

"Pelemahan itu dipengaruhi oleh kenaikan yield obligasi Amerika Serikat 10 tahun ke level tertinggi sejak Oktober 2022 pada Kamis (17/8/2023)," jelas Valdy dalam riset harian Phintraco Sekuritas, Senin (21/8/2023). 

Dari Asia, terdapat sentimen dari potensi gagal bayar Country Garden yang akan menimbulkan kekhawatiran pada pasar properti China. Kendati demikian, diperkirakan bahwa potensi gagal bayar tersebut akan berdampak terbatas ke ekonomi Tiongkok, mengingat besarnya cadangan devisa negara yang mencapai US$3,2 triliun per akhir Juli 2023. 

Sementara itu dari dalam negeri, ada pengaruh dari Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang akan dilangsungkan pada Kamis (24/8/2023). 

Valdy menilai, meski perekonomian dalam negeri terbilang cukup kondusif, namun ketidakpastian ekonomi global dikhawatirkan dapat menurunkan optimisme investor terhadap kebijakan BI dengan spread suku bunga BI dan The Fed yang semakin menipis. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Ibad Durrohman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper