Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Emiten Boy Thohir (MBMA) Suntik Rp3 Triliun ke Smelter Baru di Morowali

Merdeka Battery Materials (MBMA) memberikan pinjaman senilai US$200 juta kepada Merdeka Tsingshan Indonesia, pengelola proyek AIM I.
Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) Devin Ridwan (kedua kanan), Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The (kanan), Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. David Agus (kedua kiri), dan Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya memberikan keterangan pers seusai paparan publik di Jakarta, Kamis (30/3). /Bisnis-Arief Hermawan.
Presiden Direktur PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) Devin Ridwan (kedua kanan), Presiden Direktur PT Indo Premier Sekuritas Moleonoto The (kanan), Direktur PT Trimegah Sekuritas Indonesia Tbk. David Agus (kedua kiri), dan Corporate Secretary MBMA Deny Greviartana Wijaya memberikan keterangan pers seusai paparan publik di Jakarta, Kamis (30/3). /Bisnis-Arief Hermawan.

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten milik Garibaldi ‘Boy’ Thohir PT Merdeka Battery Materials Tbk. (MBMA) menyuntik modal senilai US$200 juta atau setara Rp3,06 triliun kepada anak usahanya, PT Merdeka Tsingshan Indonesia (MTI). Modal tersebut akan diserap MTI untuk proyek acid, iron & metal (AIM) di Morowali, Sulawesi Tengah.

MBMA bersama MTI menandatangani perjanjian pinjaman utang piutang pada 15 Agustus 2023. Berdasarkan pinjaman, MBMA sebagai kreditur sekaligus sebagai perusahaan pengendali MTI, sepakat untuk memberikan dana pembiayaan hingga US$200 juta ditambah SOFR dan margin 5,26 persen per tahun.

Setelah transaksi, MTI diharapkan dapat menjalankan kegiatan usaha bisnisnya secara lebih efisien. Pada akhirnya secara tidak langsung juga meningkatkan kinerja keuangan MBMA.

“MTI dapat menggunakan dana pembiayaan yang diberikan oleh MBMA untuk membiayai sebagian kebutuhan belanja modal MTI yang timbul dari pembangunan Proyek AIM I,” kata Sekretaris Perusahaan MBMA Deny Greviartana Wijaya dalam keterbukaan informasi di BEI, dikutip Senin (21/8/2023).

Sesuai rencana, proyek AIM I dijadwalkan akan memulai produksi pada pertengahan kedua tahun 2023. Proyek tersebut berlokasi di Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi Tengah. Kapasitas produksi asam terpasang smelter ini ditargetkan sebesar 1,2 juta ton per tahun pada 2024.

MTI yang mengoperasikan proyek AIM merupakan perusahaan gabungan yang sebanyak 80 persen sahamnya dimiliki MBMA, dan sisa 20 persen dikendalikan Eternal Tsingshan Group Ltd.

Proyek AIM, yang saat ini dalam tahap konstruksi, akan mengoperasikan konsentrator untuk mengekstraksi konsentrat pirit, pabrik asam, pabrik pemanggangan dengan kloridisasi, dan pabrik ekstraksi logam.

Penataan pabrik telah dioptimalkan untuk memastikan efisiensi modal dan operasional selama masa proyek. Pabrik AIM dirancang untuk mengolah bijih sisa dan bijih pirit berkadar rendah dari tambang tembaha Wetar yang dimiliki sepenuhnya oleh Merdeka Copper Gold (MDKA).

Dalam proses operasinya, bijih akan diangkut dengan tongkang terbuka dari Pulau Wetar ke pelabuhan IMIP dan diangkut ke pabrik AIM untuk diproses lebih lanjut untuk menghasilkan serangkaian produk, termasuk asam sulfat, uap jenuh, pelet bijih besi, spons tembaga, timbal-seng hidroksida, emas doré, dan perak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Farid Firdaus
Editor : Farid Firdaus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper