Bisnis.com, JAKARTA — Emiten produsen baja PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) mencatatkan penurunan kinerja sepanjang semester I/2023 setelah membukukan penjualan dan laba bersih yang turun.
GGRP membukukan penjualan bersih sebesar US$369,64 juta atau setara Rp5,54 triliun (Kurs jisdor 27 Juni Rp15.000 per dolar) pada semester I/2023. Penjualan ini turun 19,08 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar US$456,78 juta.
GGRP tercatat menjual dua jenis baja, yakni baja lembaran dan turunannya sebesar US$248,74 juta atau turun 20,59 persen, dan baja batangan dan turunannya sebesar US$120,90 juta atau turun 15,77 persen dibandingkan semestar I/2023 sebesar US$143,54 juta.
Turunnya penjualan bersih, diikuti juga dengan penurunan beban pokok penjualan sebesar 20,85 persen menjadi US$321,49 juta dari sebelumnya di semester I/2023 sebesar US$411,37 juta.
Alhasil, GGRP tercatat masih mampu mencetak peningkatan laba bruto 6,06 persen dari US$45,40 juta di semester I/2022, menjadi US$48,15 juta di semester I/2023.
Setelah dikurangi berbagai macam beban, laba periode berjalan GGRP tercatat turun 38,63 persen menjadi US$17,05 juta atau setara Rp255,84 miliar di semester I/2023, dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar US$27,79 juta.
Baca Juga
Hingga enam bulan pertama 2023, GGRP mencatatkan penurunan jumlah aset menjadi US$1,13 miliar dari US$1,18 miliar di akhir 2022.
Jumlah liabilitas perseroan juga turun menjadi US$316,82 juta di akhir Juni 2023, dari US$380,10 juta di akhir Desember 2022. Sementara itu, jumlah ekuitas tercatat naik dari US$806,21 juta di 31 Desember 2022, menjadi US$823,13 juta di 30 Juni 2023.
Sebelumnya, emiten baja dan besi ini menyiapkan capital expenditure (capex) sekitar Rp328 miliar untuk 2023, adapun alokasi dana capex dipergunakan untuk penguatan produksi perseroan.
Direktur Keuangan GGRP Roymond mengungkapkan, untuk 2023 perseroan menganggarkan capex US$21 juta atau setara dengan Rp328 miliar (kurs Rp15.619 per dolar AS).
“Pengeluaran ini fokus kita untuk menunjang produksi untuk memproduksi baja berkualitas tinggi,” jelasnya dalam paparan publik, Kamis (15/12/2022).
Adapun, capex yang disiapkan juga termasuk dianggarkan untuk pembangunan solar panel sebagai bagian dari upaya perseroan menjadi perusahaan yang lebih ramah lingkungan.
“Capex ini estimasi paling sedikit, di mana seiring dengan perkembangan situasi bisnis 2023, perseroan tidak mentup kemungkinan melakukan penyesuaian capex untuk terus menangkap peluang yang ada di pasar,” ungkap Roymond.
Berdasarkan catatan Bisnis, pada 2022 sendiri, GGRP menganggarkan capex di kisaran US$54 juta – US$72 juta. Belanja modal tersebut digunakan untuk ekspansi mesin light section mill.