Bisnis.com, JAKARTA – Emiten pengolahan baja dan besi PT Gunung Raja Paksi Tbk. (GGRP) mencatat kinerja sangat positif hingga kuartal III/2022, dengan raihan laba bersih mencapai US$49 juta atau sekitar Rp747,1 miliar, naik 22 persen dari tahun sebelumnya.
Pertumbuhan laba bersih GGRP dihasilkan dari kinerja hingga September 2022, di mana penjualan bersih GGRP tercatat mencapai US$723 juta atau Rp11,02 triliun, meningkat 44 persen YoY, dari tahun lalu yaitu US$502 juta.
“Segmen baja lembaran memiliki kontribusi 69 persen. Peningkatan ini ditunjang produksi baja berkualitas tinggi yang juga meningkat 36 persen YoY,” ungkap Direktur GGRP Roymond dalam paparan publik, Kamis (15/12/2022).
Adapun, laba kotor US$73 juta, meningkat 3 persen yoy dan EBITDA sebesar US$103 juta atau tumbuh 17 persen yoy.
“Kinerja ini tidak lepas dari upaya Perseroan untuk terus meningkatkan performa, yakni melalui penetrasi pasar ekspor,” kata Direktur GGRP Roymond dalam paparan publik, Kamis (15/12/2022).
Hingga September 2022, nilai ekspor GRP mencapai US$45 juta atau meningkat 56 persen yoy dengan tujuan ekspor mencakup Amerika Serikat, Selandia Baru, Australia, Uni Emirat Arab, Malaysia, dan Singapura.
Baca Juga
Pada Maret 2022, Perseroan mengekspor baja jenis structural beam untuk pembangunan gudang perusahaan industri mobil listrik di Amerika Serikat, yang juga disaksikan Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita.
Selain itu, lanjut Roymond, pada Juli 2022 Perseroan juga mengekspor baja struktur dan plat ke Selandia Baru untuk konstruksi rumah sakit.
Menurut Roymond, GGRP memiliki posisi keuangan yang sehat. Hal ini menunjukkan kapabilitas kuat perusahaan dalam memenuhi kewajiban.
“Nilai pinjaman bersih kuartal ketiga 2022, misalnya, masih di bawah nilai EBITDA yaitu sebesar 0,92 kali,” jelasnya.