Bisnis.com, JAKARTA - Anak perusahaan ritel Kanmo Group PT Multitrend Indo Tbk. akan melakukan penawaran umum perdana atau intial public offering (IPO) saham dengan target penghimpunan dana sebesar Rp159,6 miliar.
Mengutip prospektus Multitrend Indo, Senin (14/8/2023), calon emiten yang akan menggunakan kode saham BABY ini menetapkan harga saham perdana di kisaran Rp250-Rp266 per lembar saham.
BABY akan melepas sebanyak 600 juta saham baru dengan nominal Rp25 atau setara 21,28 persen dari modal yang ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO. Artinya, BABY berpeluang memperoleh dana segar hasil IPO sebanyak-banyak Rp159,6 miliar.
Adapun, calon emiten yang bergerak di bidang penjualan retail fashion dan aksesoris bayi tersebut berencana untuk menerbitkan sebanyak-banyaknya 1,42 miliar saham baru dalam rangka pelaksanaan mandatory convertible bond (MCB) kepada Blooming Years Pte. Ltd., yang diterbitkan berdasarkan CB Subscription Agreement pada 22 Juli 2022.
Pelaksanaan konversi CB itu setara dengan sebanyak-banyak 50,35 persen dari total modal disetor penuh setelah IPO. Seiring dengan pelaksanaan MCB dan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam IPO, maka persentase kepemilikan masyarakat menjadi 21,28 persen dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.
Sementara itu, terkait rencana penggunaan dana IPO, perseroan akan mengalokasikan sekitar 18,23 persen dana untuk pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal.
Baca Juga
Rinciannya, sebesar 84,91 persen dana akan digunakan untuk belanja modal yang berkaitan dengan renovasi tempat untuk pembukaan 15 toko baru di wilayah Jabodetabek, Bali, Surabaya, Makassar, hingga Yogyakarta. Belasan store baru tersebut akan dibuka pada sisa tahun 2023 hingga 2024 mendatang.
Sedangkan 15,09 persen dana pengembangan usaha dalam bentuk belanja modal akan digunakan sebagai deposit penyewaan tempat atas toko-toko baru kepada pihak ketiga.
Kemudian, sekitar 81,77 persen dana segar hasil IPO akan digunakan perseroan untuk pengembangan usaha dalam bentuk modal kerja yaitu pembiayaan kebutuhan operasional sehari-hari, serta pembelian persediaan barang, pembayaran gaji karyawan, periklanan, pembiayaan kegiatan operasional, dan lain-lain.
Adapun BABY dijadwalkan untuk mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 September 2023. Perseroan pun telah memulai masa penawaran awal atau bookbuilding pada Senin (14/8/2023) dan akan berlangsung sampai 22 Agustus mendatang.
Sedangkan masa penawaran umum akan diselenggarakan pada 31 Agustus hingga 5 September 2023, sementara tanggal penjatahan dan distribusi akan dilaksanakan pada 5 hingga 6 September 2023.