Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bukan Pertama Kali Lo Kheng Hong Hilang dari Daftar Pemegang Saham GJTL

Nama Lo Kheng Hong pernah hilang dari daftar pemegang saham Gajah Tanggal (GJTL) pada November 2022. Hal yang sama kini terulang kembali.
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman
Investor saham yang dijuluki Warren Buffet Indonesia Lo Kheng Hong memaparkan materinya pada acara Mega Talkshow Investasi 2020 di Aula Barat Institut Teknologi Bandung (ITB), Bandung, Jawa Barat, Sabtu (7/3/2020). Bisnis/Rachman

Bisnis.com, JAKARTA – Investor kawakan Lo Kheng Hong atau LKH tidak lagi berada dalam daftar pemegang saham di atas 5 persen pada emiten ban PT Gajah Tunggal Tbk. (GJTL). Hal ini bukan yang pertama kalinya nama LKH tiba-tiba hilang dari daftar tersebut.

Berdasarkan catatan Bisnis, LKH pernah menghebohkan pasar pada November 2022 lantaran laporan pemegang efek GJTL per 31 Oktober 2022 menyebutkan nama LKH tidak masuk dalam daftar pemegang saham GJTL.

Kemudian, berdasarkan data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), nama Lo Kheng Hong kembali tercatat sebagai pemegang 180.001.000 saham GJTL atau 5,17 persen pada 14 November 2022.

Kali ini hal yang sama kembali terjadi. Berdasarkan laporan bulanan registrasi pemegang efek per 31 Juli 2023, nama Lo Kheng Hong tidak lagi dalam daftar pemegang saham di atas 5 persen. Padahal investor yang disebut sebagai Warren Buffett Indonesia ini memiliki lebih dari 5 persen saham GJTL pada bulan sebelumnya.

Pada periode 7-10 Juli 2023, Lo kheng Hong terpantau telah menjual sebagian saham GJTL atau sebanyak 4.873.600 saham.

Saat itu, data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia menyebutkan kepemilikan Lo Kheng Hong pada saham GJTL berkurang menjadi 5,03 persen dari sebelumnya sebesar 5,17 persen.

Laporan bulanan registrasi pemegang efek juga menunjukkan perubahan jumlah pemegang saham dari sebelumnya sebanyak 26.988 investor menjadi 29.343 investor. Jumlah tersebut lebih banyak 2.355 dari bulan sebelumnya.

Jumlah investor tersebut menggenggam 1.411.347.557 saham atau sebanyak 40,5 persen dari total keseluruhan saham GJTL yang tercatat di Bursa Efek Indonesia sebanyak 3.484.800.000 saham.

Denham Pte. Ltd. masih menjadi pemegang saham terbesar dengan mengempit 1.724.972.443 saham atau sebanyak 49,5 persen saham. Kemudian Compagnie Financiere Michelin menggenggam 10 persen saham GJTL atau sebanyak 348.480.000 saham. Keduanya merupakan badan usaha asing.

Adapun berdasarkan data RTI Business, kepemilikan saham oleh direksi dan komisaris yaitu Lei Huai Chin dan Kisyuwono masing-masing hanya sebanyak 4.500 saham dan 200.000 saham.

Sementara itu, saham GJTL pada penutupan perdagangan Jumat (11/8/2023) terpantau turun 1,08 persen ke posisi Rp920 per saham. Secara year-to-date, GJTL telah naik 64,29 persen.

Sepanjang Juli 2023, dalam empat hari berturut-turut, 3 – 6 Juli 2023 saham GJTL melonjak 58,57 persen dari posisi Rp845 ke level 1.340 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper