Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diliputi Sentimen Positif, Harga Minyak Menuju US$85 per Barel

Harga minyak masih dinaungi beragam sentimen positif dari kekhawatiran karena perang Rusia vs Ukraina.
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden
Kilang minyak lepas pantai di Skotlandia/Bloomberg-Jason Alden

Bisnis.com, JAKARTA -- Harga minyak global diliputi berbagai sentimen positif sehingga ditutup di zona hijau pada perdagangan akhir pekan. 

Mengutip data Bloomberg sampai dengan penutupan perdagangan Jumat (11/8/2023), harga minyak West Texas Intermediate (WTI) naik 0,45 persen atau 0,37 oin ke US$83,19 per barel. 

Sementara itu, harga minyak Brent turut mengalami kenaikan 0,47 persen atau 0,41 poin ke US$86,81 per barel. 

Dilansir dari Indonesia Commodity & Derivative Exchange (ICDX), Sabtu (12/8/2023), harga minyak masih dinaungi beragam sentimen positif dari kekhawatiran akan terganggunya pasokan minyak Rusia akibat serangan yang dilakukan Ukraina ke Laut Hitam. 

Sebelumnya harga minyak juga mendapat sentimen positif dari rencana Arab Saudi dan Rusia yang akan memperpanjang pemangkasan produksi hingga September atau lebih lama lagi. Selain itu, stok bensin dan minyak distilasi Amerika Serikat juga turun pada pekan lalu.

Hal ini dipicu oleh pandangan optimis OPEC akan permintaan minyak dan pertumbuhan ekonomi global, peningkatan konsumsi energi akibat gelombang panas, serta isyarat kelonggaran untuk aturan listrik bersih.

Dalam laporan yang dirilis pada Kamis (10/8/2023), OPEC melihat prospek fundamental minyak yang sehat di paruh kedua tahun ini. Dengan demikian, OPEC dan negara-negara anggotanya serta produsen non-OPEC akan menilai kondisi pasar dan mengambil tindakan yang diperlukan kapan saja dan sesuai kebutuhan demi memastikan stabilitas pasar minyak global. 

Selain itu, OPEC juga memperkirakan pertumbuhan ekonomi yang solid pada 2024 mendatang di tengah perbaikan berkelanjutan di China, yang diharapkan akan mendorong konsumsi minyak. 

Permintaan minyak global diperkirakan akan meningkat sebesar 2,25 juta barel per hari pada tahun 2024, dibandingkan dengan pertumbuhan 2,44 juta barel per hari pada tahun 2023.

Turut mendukung pergerakan harga minyak lebih lanjut, konsumsi listrik di Texas kembali mencatatkan rekor tertinggi baru pada Kamis, yang menandai kali ketiga dalam sepekan belakangan dan sekaligus yang kesepuluh kalinya di musim panas ini akibat pemakaian AC untuk menghindari gelombang panas yang berkepanjangan. 

Sejumlah pengamat meyakini, rekor ini akan kembali terlampaui pada hari Jumat ini.

Sentimen positif lainnya datang dari rancangan aturan listrik bersih Kanada yang diumumkan pada hari Kamis oleh Kementerian Lingkungan. Dalam aturan baru tersebut disebutkan bahwa beberapa penggunaan bahan bakar fosil yang berkelanjutan akan tetap diizinkan. 

Keputusan tersebut memberikan sentimen positif bagi harga minyak mentah yang merupakan salah satu bahan bakar fosil.

Sementara itu, Ukraina pada hari Kamis mengumumkan "koridor kemanusiaan" atau rute yang akan digunakan untuk membebaskan sekitar 60 kapal komersil yang saat ini masih terjebak di pelabuhan Chornomorsk, Odesa, dan Pivdenny Ukraina.

Melihat dari sudut pandang teknis, ICDX memperkirakan harga minyak berpotensi menemui posisi resistance terdekat di level US$85 per barel. Namun, apabila menemui katalis negatif maka harga berpotensi turun ke support terdekat di level US$80 per barel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper