Bisnis.com, JAKARTA – PT Adhi Commuter Properti Tbk. (ADCP) harus menerima pil pahit pada paruh pertama tahun ini karena realisasi pendapatan dan laba yang anjlok secara tahunan.
Menyitir laporan keuangan per 30 Juni 2023, ADCP meraup pendapatan sebesar Rp210,44 miliar atau ambles 31,67 persen year-on-year (YoY) pada semester I/2023. Hal ini disebabkan pendapatan dari segmen properti yang melemah 46,12 persen YoY menjadi Rp129,61 miliar.
Di sisi lain, beban pokok pendapatan ADCP juga ikut menurun 35,07 persen secara tahunan atau dari posisi Rp240,26 miliar pada semester I/2022 menjadi Rp155,99 miliar. Dengan demikian, laba kotor perseroan mencapai Rp54,45 miliar atau merosot 19,59 persen YoY.
Tak berhenti di sana, anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. (ADHI) ini juga membukukan kenaikan beban usaha dari Rp24,29 miliar menuju angka Rp30,85 miliar pada paruh pertama.
Alhasil, setelah dikurangi berbagai beban lainnya, laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp20,70 miliar pada semester I/2023. Perolehan ini ambrol 44,91 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp37,58 miliar.
Sekretaris Perusahaan ADCP Bayu Purwana mengatakan bahwa ADCP masih mencatatkan kinerja yang baik pada semester I/2023. Hal ini terlihat dari gross profit margin (GPM) sebesar 25 persen atau meningkat 4 persen dibandingkan periode yang sama tahun 2022.
Baca Juga
Selain itu, kata Baru, ADCP turut membukukan cash flow operasi yang positif sebesar Rp146 miliar pada semester I/2023. Hal ini dinilai membuat perseroan leluasa untuk mendukung investasi strategis dan pertumbuhan secara berkelanjutan.
“ADCP berharap kinerja keuangan semester I yang positif ini dapat memberikan keyakinan kepada seluruh pemangku kepentingan. Seiring dengan antusias ADCP menyambut akan segera beroperasinya LRT Jabodebek,” ujarnya dalam keterbukaan informasi dikutip Kamis (10/8/2023).
Dia juga menambahkan ADCP akan terus berkomitmen untuk memberikan layanan berkualitas, berinovasi, dan berkontribusi secara positif bagi perkembangan industri properti di tanah air.
Pada paruh pertama tahun ini, perseroan mencatatkan total aset sebesar Rp6,27 triliun atau merosot 0,70 persen secara year-to-date (YtD). Adapun liabilitas mencapai Rp3,79 triliun turun 1,68 persen, sementara ekuitas naik 0,84 persen YtD menjadi Rp2,47 triliun.
Sementara itu, saldo arus kas setara kas ADCP pada akhir periode Juni 2023 tercatat anjlok sebesar 88,14 persen YoY, atau dari posisi Rp245,73 miliar menjadi hanya Rp29,15 miliar.