Bisnis.com, JAKARTA – Mayoritas emiten sektor kesehatan yang telah merilis laporan keuangan mengalami tekanan laba bersih sekalipun pendapatannya naik pada semester I/2023. Di antara daftar tersebut, terdapat lima emiten yang mengalami pertumbuhan laba moncer.
Berdasarkan data yang dihimpun Bisnis, Jumat (4/8/2023), sebanyak tujuh emiten dari 18 emiten sektor kesehatan, mengalami pelemahan pada bottom line selama Januari-Juni 2023, jika dibandingkan dengan semester I/2022.
Kemudian, sebanyak tiga emiten membukukan peningkatan rugi, dan dua emiten mencatatkan rugi yang menyusut. Adapun satu emiten justru berbalik rugi dari posisi sebelumnya yang meraup laba bersih.
Lebih lanjut, lima emiten yang mengalami pertumbuhan laba bersih adalah HEAL, RSGK, SIDO, SILO, dan TSPC.
1. PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO).
Pendapatan PT Siloam International Hospitals Tbk. (SILO) pada semester I/2023 bertumbuh 19,77 persen secara tahunan atau year-on-year (yoy) menjadi Rp5,28 triliun, dibandingkan semester I/2022 yang sebesar Rp4,40 triliun.
Sementara itu, laba yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp503 miliar, atau melesat 139,51 persen dibandingkan laba bersih tahun sebelumnya yang senilai Rp210 miliar.
Baca Juga
Selain itu, SILO juga memproyeksi peningkatan laba sebelum bunga, pajak, depresiasi dan amortisasi (EBITDA) menjadi Rp1,2 triliun, tumbuh sebesar 47,6 persen dari perolehan pada semester I/2022.
2. PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL)
Emiten rumah sakit terafiliasi Grup Astra, PT Medikaloka Hermina Tbk. (HEAL) atau Hermina mencatatkan kinerja positif dengan membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih sepanjang semester I/2023.
Berdasarkan laporan keuangan per 30 Juni 2023 yang belum diaudit, HEAL mengakumulasi pendapatan neto sebesar Rp2,69 triliun. Pendapatan tersebut naik 13,83 persen dibandingkan dengan Rp2,36 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk HEAL naik 23,09 persen menjadi Rp202,34 miliar, dari semester I/2022 sebesar Rp164,38 miliar.
3. PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO)
Produsen Tolak Angin, PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk. (SIDO) membukukan kenaikan laba dan penjualan sepanjang semester I/2023.
Sepanjang Januari—Juni 2023, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp448,10 miliar atau naik 0,56 persen secara tahunan dibandingkan dengan Rp445,59 miliar pada semester I/2022.
Kenaikan laba bersih SIDO ditopang oleh pertumbuhan kumulatif penjualan selama semester I/2023. Selama periode ini, penjualan bersih naik sebesar 2,59 persen year-on-year (YoY) dari Rp1,61 triliun menjadi Rp1,65 triliun.
4. PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK)
Emiten rumah sakit PT Kedoya Adyaraya Tbk. (RSGK) mencetak laba bersih Rp14,25 miliar pada semester I/2023, naik 64,93 persen dibandingkan periode semester I/2022 yang sebesar Rp8,64 miliar.
Laba bersih RSGK ditopang oleh kenaikan pendapatan sebesar 7,88 persen menjadi Rp179,10 miliar, dari sebelumnya Rp166,01 miliar.
5. PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC)
Produsen obat Bodrex PT Tempo Scan Pacific Tbk. (TSPC) membukukan laba bersih sebesar Rp692,84 miliar pada semester I 2023, atau naik 83,06 persen dibanding periode sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp378,86 miliar.
Lonjakan lab aini mendongkrak laba per saham yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ke level Rp154, sedangkan di akhir Juni 2022 berada di level Rp84.
Laba TSPC yang melesat ditopang oleh penjualan bersih yang meningkat 9,1 persen secara tahunan menjadi Rp6,48 triliun pada semester I/2023.
Komparasi Kinerja 18 Emiten Kesehatan Semester I/2023 (Rp miliar)
Kode Saham | Pendapatan semester I/2022 | Pendapatan semester I/2023 | Perubahan YoY | Laba Bersih Semester I/2022 | Laba Bersih Semester I/2023 | Perubahan YoY |
BMHS | 814,9 | 721,74 | -11,43% | 53,45 | 4,25 | -92,05% |
CARE | 112,66 | 95,18 | -15,52% | -51,74 | -40,14 | Rugi Naik |
DVLA | 1083,78 | 982,43 | -9,35% | 169,33 | 96,31 | -43,12% |
INAF | 574,05 | 364,96 | -36,42% | -90,71 | -120,34 | Rugi Naik |
HEAL | 2364,38 | 2691,44 | 13,83% | 164,38 | 202,34 | 23,09% |
KAEF | 4425,14 | 4946,43 | 11,78% | -205,12 | -21,75 | Rugi Turun |
KLBF | 13874,58 | 15178,93 | 9,40% | 1636,94 | 1528,99 | -6,59% |
MIKA | 2072,66 | 2048,72 | -1,16% | 529,76 | 453,1 | -14,47% |
MTMH | 398,84 | 428,93 | 7,54% | 38,71 | -8,85 | Berbalik Rugi |
PEHA | 565,5 | 554,91 | -1,87% | 11,13 | 7,74 | -30,46% |
PRDA | 1037 | 1063,06 | 2,51% | 159,79 | 148,77 | -6,90% |
RSGK | 166,01 | 179,1 | 7,89% | 8,64 | 14,25 | 64,93% |
SAME | 637,92 | 772,71 | 21,13% | -24,76 | -1,48 | Rugi Turun |
SIDO | 1612,09 | 1653,79 | 2,59% | 445,59 | 448,1 | 0,56% |
SILO | 4409,94 | 5281,98 | 19,77% | 210,3 | 503,37 | 139,36% |
SOHO | 3500,71 | 3959,03 | 13,09% | 193,37 | 153,54 | -20,60% |
SRAJ | 900,17 | 1124,65 | 24,94% | -23,99 | -41,95 | Rugi Naik |
TSPC | 5941,44 | 6486,69 | 9,18% | 378,86 | 692,84 | 82,87% |
Sumber: laporan keuangan IDX, diolah.