Bisnis.com, JAKARTA – Sebanyak 9 dari 10 yang emiten tercakup dalam Grup MNC milik taipan Hary Tanoesoedibjo telah merilis kinerja keuangan semester I/2023. Dari jumlah ini, mayoritas mencatatkan penurunan pendapatan sekaligus laba bersih.
PT Media Nusantara Citra Tbk. (MNCN), semisal, mencatatkan penurunan laba sebesar 37,96 persen secara tahunan pada semester I/2023. Penurunan ini disebabkan oleh melemahnya pendapatan iklan konvensional selama periode tersebut.
Menyitir laporan keuangan perseroan, MNCN membukukan laba bersih yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp746,19 miliar. Jumlah ini mencerminkan penurunan sebesar 37,96 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu (year-on-year/YoY).
Selaras dengan penurunan laba, perolehan pendapatan usaha juga terkoreksi 15,7 persen YoY menjadi Rp4,44 triliun. Adapun penyebabnya dikontribusikan oleh penurunan iklan nondigital alias konvensional yang ambles 25,89 persen YoY menjadi Rp2,53 triliun.
Di sisi lain, hanya PT MNC Land Tbk. (KPIG) yang konsisten membukukan kenaikan pendapatan dan laba bersih. Pada semester I/2023, perseroan membukukan kenaikan pendapatan sebesar 60,51 persen YoY menjadi Rp711,66 miliar.
Pendapatan tersebut ditopang oleh segmen hotel, resor, dan golf yang meraih Rp386,37 miliar atau melesat 175,96 persen YoY. Segmen jasa keamanan meraup Rp216,38 miliar, sewa perkantoran sebesar Rp104,67 miliar, dan apartemen mencapai Rp4,21 miliar.
Baca Juga
Sementara itu, laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp344,55 miliar sepanjang enam bulan pertama 2023. Jumlah ini melesat 291,02 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yakni Rp88,11 miliar.
Research and Consulting Infovesta Utama Nicodemus Anggi mengatakan bahwa saham-saham emiten Grup MNC memang cenderung menurun. Pada saat bersamaan, laporan keuangan dari grup tersebut juga dominan melemah.
SAHAM MSIN
Nicodemus menyatakan ada satu emiten yang menarik untuk dicermati, yakni PT MNC Digital Entertainment Tbk. (MSIN), perusahaan yang bergerak di bisnis digital dan hiburan.
“Kalau dilihat secara fundamental, MSIN masih memiliki data-data yang baik. Di laporan Juni 2023, total aset meningkat serta total liabilitas dan rasio DER [debt to equity ratio] turun yang menandakan perbaikan dari sisi utang,” ujarnya kepada Bisnis, Jumat (4/8/2023).
Dia juga mengemukakan bahwa kondisi likuiditas perseroan juga cukup baik. Hal ini tecermin dari rasio lancar atau current ratio dan quick ratio berada di atas 100 persen.
“Dari sisi prospek, walaupun sekarang dalam tren turun, investor bisa memanfaatkan untuk buy on weakness dengan memperhatikan level support-nya, serta bisa melakukan buy ketika indikator teknikal sudah menandakan time to buy,” pungkasnya.
Nicodemus juga menilai saham MSIN, yang berada di sektor media hiburan dan digital, akan meraih dampak positif dari kegiatan iklan kampanye pemilu sehingga menopang pendapatan ke depan. Dia pun merekomendasikan saham MSIN dengan target harga Rp3.950.
Prospek bisnis MSIN yang diramal menuai berkah dari kegiatan iklan kampanye juga didukung oleh data Nielsen terbaru, yang menyebutkan geliat belanja iklan atau advertising expenditure (Adex) pada tahun ini didominasi oleh platform digital.
Analis Samuel Sekuritas Farras Farhan, dalam riset yang dipublikasikan pada 26 Juli lalu, mengatakan bahwa geliat Adex masih cenderung berkutat pada platform digital.
Berdasarkan data Nielsen, Adex Indonesia secara keseluruhan diperkirakan mencapai sekitar US$4,8 miliar sepanjang 2023. Dari jumlah ini, iklan daring menjadi kontributor utama dengan proyeksi mencapai US$2,18 miliar atau 45,5 persen dari total belanja iklan.
“Media digital masih menawarkan pertumbuhan yang lebih menguntungkan daripada FTA karena media digital diproyeksikan membukukan belanja iklan sebesar US$2,9 miliar pada 2027, menyumbang 51,2 persen dari total belanja iklan,” tuturnya.
Data kinerja pendapatan dan laba Grup MNC pada semester I/2023:
|
Pendapatan (dalam jutaan) |
Laba/(Rugi) (dalam jutaan) |
||||
EMITEN |
H12023 |
H12022 |
% |
H12023 |
H12022 |
% |
BHIT |
8.815.861 |
9.528.582 |
-7,48% |
253.944 |
310.276 |
-18,16% |
5.908.050 |
6.927.924 |
-14,72% |
440.158 |
493.085 |
-10,73% |
|
KPIG |
711.665 |
443.370 |
60,51% |
344.551 |
88.116 |
291,02% |
BCAP |
1.420.665 |
1.386.524 |
2,46% |
53.975 |
54.220 |
-0,45% |
MNCN |
4.446.018 |
5.274.312 |
-15,70% |
746.196 |
1.202.745 |
-37,96% |
BABP |
- |
- |
- |
- |
- |
- |
IPTV |
1.270.543 |
1.460.962 |
-13,03% |
18.626 |
118.557 |
-84,29% |
MSKY |
443.824 |
585.187 |
-24,16% |
(142,097) |
(95,007) |
49,56% |
MSIN |
1.735.835 |
1.931.340 |
-10,12% |
240.659 |
278.982 |
-13,74% |
IATA (USD) |
100.539.526 |
83.647.789 |
20,19% |
22.266.485 |
26.317.114 |
-15,39% |