Bisnis.com, JAKARTA – Tennet Depository mencatat masih banyak investor yang tertarik terhadap potensi keuntungan yang besar dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam teknologi baru dan inovatif dari Kripto. Tercatat investor kripto menembus 17,5 juta orang, melampaui jumlah investor di pasar modal.
Direktur Utama Tennet Depository Eric Septian Wicaksono menilai secara pribadi kripto masih memiliki daya tarik yang besar. Meskipun investasi kripto cenderung volatil dari sisi harga dan risiko yang terkait tetapi masih banyak orang tertarik kepada potensi keuntungan yang besar dan kesempatan untuk berpartisipasi dalam teknologi baru dan inovatif.
Selain itu, kripto juga menawarkan potensi untuk transaksi yang lebih cepat, lebih murah, dan lebih transparan, serta inklusi keuangan bagi mereka yang tidak memiliki akses ke sistem perbankan tradisional.
"Tercatat hingga Juni 2023 terdapat 17,54 juta orang investor kripto," terangnya kepada Bisnis, Selasa (1/8/2023).
Menurutnya, memang masih ada beberapa kendala yang mungkin dihadapi oleh nasabah dalam melakukan transaksi kripto. Hal tersebut kemungkinannya termasuk dalam hal volatilitas harga, risiko keamanan, kurangnya pemahaman atau pengetahuan tentang teknologi kripto, hingga tantangan dalam mengakses atau menggunakan platform perdagangan kripto.
Namun, dia optmistis dengan hadirnya 3 entitas yakni Bursa Kripti CFX, Kliring Berjangka Indonesia (KBI), dan Tennet Depository ke dalam ekosistem kripto, kendala-kendala tersebut dapat diselesaikan.
Baca Juga
Dia berpendapat Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi atau yang dikenal dengan Bappepti sebagai lembaga yang bertanggung jawab terhadap ekosistem kripto telah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.
Dia memberikan masukan agar ekosistem ini tumbuh dan berkembang dengan baik, kepada regulator adalah mewadahi kebutuhan untuk pendidikan dan sumber daya untuk membantu konsumen memahami dan menggunakan kripto dengan aman, dan kebutuhan untuk kerangka kerja yang mendukung inovasi dan pertumbuhan di industri kripto.
Dia memproyeksikan, kedepannya, tantangan dalam pengembangan bursa kripto mungkin termasuk memastikan keamanan dan integritas platform, mematuhi regulasi yang berubah-ubah, menarik dan mempertahankan pengguna, dan bersaing dalam pasar yang sangat kompetitif. Selain itu, bursa kripto juga harus beradaptasi dengan perkembangan teknologi dan tren pasar.
Pesatnya perkembangan industri kripto bahkan menyalip investor di pasar modal. Mengutip data Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), per Juni 2023 jumlah investor pasar modal mencapai 11,22 juta investor, termasuk reksa dana hingga saham.