Bisnis.com, JAKARTA – Emiten properti PT Summarecon Agung Tbk. (SMRA) membukukan laba periode berjalan yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp433,88 miliar pada semester I/2023, naik 70,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Menyitir laporan keuangan per 30 Juni 2023, peningkatan laba sejalan dengan capaian pendapatan bersih yang diakumulasikan SMRA sepanjang paruh pertama 2023, yakni Rp2,96 triliun. Angka ini meningkat 8,63 persen year-on-year (YoY).
Perolehan pendapatan SMRA itu ditopang oleh penjualan rumah kepada pihak ketiga yang mencapai Rp1,2 triliun atau melesat 47,94 persen secara tahunan. Segmen lain yang meningkat adalah penjualan kavling Rp179,91 miliar, naik 11,27 persen YoY.
Adapun penjualan bangunan komersial, apartemen, dan perkantoran turun pada semester I/2023. Bangunan komersial menurun 44,18 persen menjadi Rp278,17 miliar, apartemen turun 76,66 persen ke Rp54,43 miliar, dan perkantoran melemah 16,12 persen menjadi Rp11,62 miliar.
Sementara itu, Summarecon membukukan beban pokok penjualan dan beban langsung senilai Rp1,42 triliun atau naik 11,57 persen YoY. Alhasil, laba kotor yang diakumulasikan perseroan sepanjang enam bulan pertama tahun ini mencapai Rp1,54 triliun naik 6,05 persen YoY.
Setelah dikurangi berbagi beban lainnya, SMRA membukukan laba bersih Rp433,88 miliar, naik 70,41 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Pada saat yang sama, laba per saham juga meningkat dari Rp15,42 menjadi Rp26,28.
Baca Juga
Perseroan juga mencatatkan total aset senilai Rp29,48 triliun, naik 3,7 persen year-to-date (YtD), Adapun liabilitas naik 4,97 persen menjadi Rp17,48 triliun, sementara total ekuitas mencapai Rp12 triliun atau tumbuh 2,16 persen secara tahunan.
Selama semester I/2023, perseroan juga melaporkan realisasi prapenjualan atau marketing sales senilai Rp1,6 triliun. Sekretaris Perusahaan Summarecon Agung, Jemmy Kusnadi, mengatakan perolehan ini mencerminkan 32 persen dari target 2023 yang mencapai Rp5 triliun.
“Pencapaian ini didominasi dari penjualan produk rumah, yaitu sebesar 58 persen, ruko sebesar 28 persen, kavling mencapai 7 persen, apartemen dan komersial 7 persen,” ujarnya kepada Bisnis beberapa waktu lalu.
Jemmy menambahkan bahwa pada paruh kedua tahun ini, SMRA masih akan meluncurkan beberapa produk rumah dan komersial di kawasan existing, seperti Bandung, Bogor, Bekasi, Serpong, Makassar, dan Karawang.
Selain itu, menghadapi semester II/2023, SMRA optimistis penjualan akan berjalan optimal seiring langkah Bank Indonesia (BI) yang menahan laju kenaikan suku bunga acuan sejak Januari 2023 di level 5,75 persen.