Bisnis.com, JAKARTA – PT Amman Mineral Internasional Tbk. (AMMN) melalui anak usahanya PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT) memperoleh fasilitas pinjaman sebesar US$350 juta atau setara Rp5,29 triliun (kurs jisdor Rp15.117).
Manajemen AMMN menjelaskan AMNT telah menandatangani fasilitas pinjaman perbankan senilai US$350 juta dengan beberapa bank di Indonesia dan Singapura.
“Fasilitas tersebut dapat ditarik kapan saja sesuai permintaan AMNT dan dapat digunakan oleh AMNT untuk tujuan perusahaan secara umum, modal kerja, belanja modal, pembayaran biaya, ongkos dan pengeluaran sehubungan dengan fasilitas terkait,” kata manajemen dalam keterbukaan informasi, dikutip Rabu (2//8/2023).
Fasilitas pinjaman tersebut akan dibayar kembali dalam kurun waktu 4,5 tahun dengan tanggal pelunasan 23 Desember 2027. Fasilitas pinjaman perbankan ini dijamin secara pari passu dengan fasilitas senior AMNT lainnya yang telah ada.
Adapun dampak langsung fasilitas pinjaman perbankan ini kepada AMNT adalah dampak operasional dan kegiatan usaha sebagai penunjang dalam meningkatkan likuiditas AMNT untuk membiayai kegiatan operasionalnya dan untuk meningkatkan kegiatan usahanya termasuk program ekspansi AMNT.
Pada pemberitaan sebelumnya, AMNT telah mendapatkan persetujuan ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan (Kemendag). Izin ekspor untuk 900.000 wet ton konsentrat tembaga ini berlaku mulai 24 Juli 2023 hingga 31 Mei 2024.
Baca Juga
Sebelumnya, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) juga telah mengeluarkan rekomendasi persetujuan ekspor hasil pengolahan mineral kepada AMNT sebagai landasan bagi izin ekspor dari Kemendag.
Presiden Direktur AMNT Rachmat Makkasau mengapresiasi dukungan dari berbagai instansi pemerintah, sehingga AMNT bisa mendapatkan persetujuan ekspor sesuai peraturan yang berlaku.
“Dengan persetujuan ekspor tersebut, AMNT dapat segera kembali melakukan ekspor konsentrat tembaga dan kembali memberikan kontribusi langsung terhadap perekonomian lokal maupun nasional,” katanya.
Pada kontribusi sektor pertambangan, AMNT disebut menjadi penyumbang terbesar, terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Sumbawa Barat (KSB) tahun 2022 mencapai 85,25 persen dan Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mencapai 20,37 persen.