Bisnis, JAKARTA—Dana IPO idealnya digunakan untuk ekspansi bisnis, sehingga investor dapat menikmati percepatan peningkatan kinerja bisnis emiten. Namun, mayoritas penggunaan dana IPO oleh emiten baru sepanjang 2023 ini justru untuk kebutuhan operasional, pembayaran gaji, dan pelunasan utang.
Fokus penggunaan dana IPO menjadi salah satu isu yang dikemas secara analitik dan mendalam di BisnisIndonesia.id. Berikutnya juga dirangkum beberapa isu ekonomi bisnis pilihan lainnya dalam Top 5 News BisnisIndonesia.id Senin (31/7/2023).
1. Problem di Balik Mayoritas Penggunaan Dana IPO untuk Operasional
Langkah mayoritas emiten baru yang cenderung mencari dana di pasar modal untuk kebutuhan operasional ketimbang ekspansi menjadi praktik yang kurang baik bagi perkembangan iklim investasi di pasar modal.
Sepanjang tahun 2023, sudah ada 51 emiten baru yang mencatatkan sahamnya di pasar modal. Namun, alih-alih menggunakan dana untuk ekspansi, para emiten anyar tersebut justru mencari suntikan untuk mendanai operasional.
Selain menggunakan dana IPO untuk mendanai operasional perusahaan, beberapa emiten bahkan juga menyalurkan dana untuk melunasi utang dan membayar gaji karyawan. Dalam konteks penggunaan, sejatinya tidak ada pelanggaran yang dilakukan oleh para emiten.
Pasalnya, para regulator dan operator pasar modal juga tidak memberikan batasan terkait penggunaan dana IPO. Akan tetapi, apakah hal tersebut akan dapat menguntungkan para investor publik yang telah membeli sahamnya?
Pengamat Pasar Modal dari Universitas Indonesia, Budi Frensidy, mengatakan bahwa Bursa Efek Indonesia (BEI) tidak bisa meloloskan perusahaan yang tidak memiliki fundamental bagus.
2. Daftar Perusahaan Milik Sandiaga Uno, dari SRTG, TBIG, ADRO—MPMX
Nama Sandiaga Salahuddin Uno cukup dikenal sebagai pengusaha muda yang sukses. Selain melekat pada perusahaan investasi PT Saratoga Investama Sedaya Tbk. (SRTG), sosok yang kerap disapa Sandi ini juga memiliki sederet perusahaan lainnya.
Setidaknya, Sandiaga Uno yang saat ini mengemban tugas sebagai Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif periode 2019—2024 tercatat memiliki sejumlah perusahaan penting di berbagai sektor yang kian mengukuhkan namanya sebagai pengusaha sukses.
Tak heran jika dari puluhan menteri petahana di Kabinet Indonesia Maju atau era kedua Joko Widodo (Jokowi) saat ini, Sandiaga Uno dicap sebagai menteri yang paling tajir. Jauh mengalahkan Pemimpin Negara dengan harta kekayaan Rp71,4 miliar, harta kekayaan Sandiaga menurut Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) periode 2021 mencapai Rp10,6 triliun.
Sementara itu, berdasarkan LHKPN 2022, Sandiaga Uno tercatat memiliki total harta kekayaan Rp10,99 triliun. Harta Sandiaga Uno sebagian besar didominasi oleh surat berharga senilai Rp9,94 triliun.
3. Prospek IDX BUMN20 Usai Ditinggalkan WSKT
Keluarnya PT Waskita Karya (Persero) Tbk. dari jajaran emiten BUMN penghuni indeks IDX BUMN20 menjadi angin segar bagi indeks tersebut, mengingat banyaknya sentimen negatif yang tengah menaungi emiten tersebut.
Bursa Efek Indonesia (BEI) telah melakukan evaluasi terhadap indeks saham BUMN pilihan, yakni IDX BUMN 20 dengan memasukan PT Jaya Konstruksi Manggala Pratama Tbk. (JKON) ke dalam daftar, dan mendepak saham WSKT.
Keluarnya WSKT dari daftar saham BUMN pilihan tak lepas dari suspensi sahamnya sejak 8 Mei 2023. Alhasil, saham WSKT belum bisa diperdagangkan hingga hari ini, dan kemudian terdepak dari daftar IDX BUMN20.
BEI sebetulnya mempertimbangkan pencabutan suspensi atau penghentian sementara perdagangan saham emiten BUMN konstruksi WSKT. Namun, pencabutan hanya akan dilakukan jika WSKT telah menyelesaikan permasalahan yang memicu suspensi.
Adapun, penghentian perdagangan saham WSKT di seluruh pasar dilakukan karena penundaan pembayaran bunga ke-11 atas Obligasi Berkelanjutan IV Waskita Karya Tahap I Tahun 2020 yang jatuh tempo pada 6 Mei 2023. Pembayaran seharusnya pada 8 Mei 2023.
Manajemen Waskita menjelaskan bahwa penundaan pembayaran disebabkan oleh tidak tercapainya persetujuan dari Pemegang Obligasi PUB IV Tahap I Tahun 2020 seri B atas permohonan untuk menunda Pembayaran Bunga semula pada 6 Mei 2023 menjadi 6 Agustus 2023 dalam rapat umum pemegang obligasi (RUPO) pada 3 Mei 2023.
4. Pesona Properti Hunian di Jakarta, Bali, dan Batam Dilirik WNA
Dibukanya pintu warga negara asing (WNA) diperbolehkan kepemilikan properti residensial di Indonesia ini sangat ditunggu-tunggu oleh sejumlah pihak termasuk pengembang. Selama ini, orang asing yang hanya diperbolehkan memiliki hunian yang hanya yang berada di atas tanah hak pakai dan wajib memiliki Kartu Izin Tinggal Tetap (Kitap) dan Kartu Izin Tinggal Terbatas (Kitas).
Namun nantinya, warga asing bisa memiliki hunian dengan cukup melampirkan dokumen keimigrasian berupa visa, paspor, atau izin tinggal. Orang asing ini diberikan hak kepemilikan satuan rumah susun (sarusun/apartemen) yang berdiri di atas hak guna bangunan selain hak pakai sebagaimana diatur sebelumnya. Sarusun di atas tanah HGB dibangun di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), kawasan perdagangan bebas dan pelabuhan bebas, kawasan industri, dan kawasan ekonomi lainnya.
Pelonggaran WNA membeli properti asing saat ini terkait harga. Sebelum UU Cipta Kerja, harga lebih tinggi, sedangkan dengan adanya penyesuaian pada daftar harga minimal pembelian tunggal atau satuan rusun oleh orang asing dengan daya beli saat ini, sebagian besar menjadi lebih rendah.
Adapun aturan terkait kepemilikan hunian orang asing itu diatur dalam Undang-Undang No. 6 Tahun 2023 tentang Penetapan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja dan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2021 tentang Hak Pengelolaan, Hak Atas Tanah, Satuan Rumah Susun dan Pendaftaran Tanah dan Peraturan Menteri ATR/Kepala BPN Nomor 18 Tahun 2021 tentang Tata Cara Penetapan Hak Pengelolaan dan Hak Atas Tanah.
5. Panen Laba Bank Kecil Usai Pertebal Modal Inti
Beberapa bank kecil yang memperoleh suntikan modal dari investornya untuk memenuhi kewajiban modal inti melaporkan perolehan kinerja laba yang menggembirakan pada paruh pertama tahun ini.
PT Bank Oke Indonesia Tbk. (DNAR), misalnya, misalnya mencatatkan pertumbuhan laba pesat 122,76 persen atau dua kali lipat secara tahunan (year-on-year/ YoY) menjadi Rp11,45 miliar pada semester I/2023.
Direktur Kepatuhan Bank Oke, Efdinal Alamsyah, mengatakan bahwa peningkatan laba bersih emiten bank berkode DNAR itu terutama disebabkan oleh peningkatan pendapatan bunga kredit.
DNAR sendiri telah mencatatkan peningkatan pendapatan bunga bersih (net interest income/NII) 38,99 persen YoY menjadi Rp293,62 miliar pada Juni 2023.
"Selain itu, adanya kenaikan dari pendapatan non-bunga terutama fee based income [pendapatan berbasis komisi]," ujar Efdinal kepada Bisnis pada Sabtu (29/7/2023).
Efdinal mengatakan bahwa perseroan optimis kinerja laba masih akan moncer hingga akhir tahun ini. Bank Oke memproyeksikan laba bersih sekitar Rp30 miliar pada keseluruhan 2023.