Bisnis.com, JAKARTA — Emiten teknologi PT Goto Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) menunjuk PT Multifinance Anak Bangsa (MAB) sebagai operator layanan bayar tunda Gopaylater, menggantikan PT Mapan Global Reksa atau Findaya.
Bagi pengguna Gopaylater, pemberitahuan awal telah muncul pada fitur ‘Chat’ di pojok kanan bawah aplikasi Gojek, dari akun bot resmi GoPayLater sekitar awal Juni 2023. GOTO menjelaskan bahwa setelah proses migrasi, pengguna hanya dapat menggunakan layanan Gopaylater dari PT MAB.
Nantinya, pengguna Gopaylater lama bisa langsung menggunakan Gopaylater baru dengan cara memberikan persetujuan untuk migrasi, menyetujui syarat dan ketentuan, serta setuju akan pemindahan data dari Findaya ke MAB.
Apabila pengguna Gopaylater tidak memberi persetujuan untuk migrasi dari Findaya ke MAB per tanggal 31 Juli 2023, maka pengguna tidak dapat menggunakan layanan Gopaylater lagi.
Meskipun begitu, jika eks pengguna terpilih kembali untuk mengakses layanan Gopaylater oleh MAB, maka pengguna akan diminta melakukan pendaftaran akun.
Head of Payment Compliance GoTo Financial Budi Gandasoebrata mengungkap bahwa pihaknya telah memiliki pertimbangan matang untuk memakai lisensi multifinance pada Gopaylater melalui MAB.
Baca Juga
“Ada [pertimbangan] strategi bisnis, tapi ini juga upaya kami untuk memastikan bahwa seluruh produk yang kami jalankan itu sesuai dengan aturan OJK. Kami lihat, layanan paylater sekarang banyak masuk ke ranah multifinance, jadi kami ikut menyesuaikan Gopaylater,” ujarnya ketika ditemui Bisnis selepas menghadiri acara di kantor GOTO baru-baru ini, dikutip Minggu (30/7/2023).
Sekadar informasi, sebelumnya GOTO juga memutuskan migrasi layanan bayar tunda di platform Tokopedia alias Gopaylater Cicil, untuk dipegang secara langsung oleh MAB per 14 Juni 2023, dari sebelumnya dipegang rekanan pihak ketiga, PT Atome Financial Indonesia.
Findaya Tetap Dioptimalkan
Adapun, terkait Findaya yang merupakan entitas pemegang lisensi tekfin P2P lending, Budi memastikan akan tetap mengoptimalkannya sebagai produk keuangan di bawah GoTo Financial.
Pasalnya, saat ini Findaya juga merupakan operator produk dana tunai bernama Gopay Pinjam, serta produk pinjaman produktif buat merchant UMKM bertajuk Gomodal.
“Lewat strategi ini, harapannya seluruh bisnis lending kami terus berkembang. Jadi bukan hanya buat MAB, tapi juga untuk mengoptimalkan Findaya dan entitas keuangan lain di bawah GoTo Financial sesuai dengan kapabilitasnya,” tambah pria yang juga menjabat sebagai Managing Director Gopay itu.
Kelebihan Gopaylater MAB
Berdasarkan keterangan resmi GOTO di laman Gopay dan Findaya terkait migrasi layanan bayar tunda ke MAB, ada beberapa perbedaan yang disebut akan memberikan manfaat buat pengguna.
Antara lain, maksimal limit bisa mencapai Rp30 juta dari sebelumnya Rp3 juta, tanggal jatuh tempo bukan lagi per tanggal 1 tiap bulan tapi dihitung 14—45 hari setelah transaksi, dan ketersediaan cara bayar tagihan yang lebih luas.
Selain itu, layanan bayar tunda terbaru bukan hanya bisa mengakomodasi sekali cicilan untuk belanja di Tokopedia dan toko online & offline. MAB akan mengakomodasi pilihan cicilan 3 kali, 6 kali, dan 12 kali.
Biaya cicilan Gopaylater pun bukan lagi berdasarkan penetapan biaya bulanan di awal persetujuan, tapi menjadi persentase dari total tagihan per transaksi. Tepatnya, 2 persen untuk sekali cicilan, kemudian berkisar mulai 2 persen per bulan untuk 3 kali cicilan, mulai 2,75 persen per bulan untuk 6 kali cicilan, dan mulai 2,63 persen per bulan untuk 12 kali cicilan.
Terakhir, biaya denda keterlambatan akan lebih mahal. Sebelumnya, hanya Rp2.000 per hari terhitung setelah melewati masa tenggang 5 hari setelah jatuh tempo, menjadi maksimal Rp50.000 pada hari keterlambatan pertama dan tambahan maksimal Rp30.000 pada hari keterlambatan ke-8.
Sekadar info, MAB merupakan salah satu entitas GoTo Financial yang mendapatkan guyuran dana IPO GOTO senilai Rp678,72 miliar dari total penghimpunan hasil penawaran umum bersih Rp13,57 triliun.
Selain MAB, GOTO tercatat membagi penyertaan dana IPO untuk Tokopedia (Rp4,07 triliun), Gopay (Rp3,39 triliun), Velox Digital Singapore (Rp678,72 miliar), Go Viet Technology Trading Joint Stock (Rp678,72 miliar), serta modal kerja emiten grup (Rp4,07 triliun).